Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Indonesia Rp3.102 Triliun, Ternyata Termasuk Terendah di Dunia

Meski jumlah utang negara terus meningkat dari tahun ke tahun, Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah utang terendah di dunia.
Dolar AS/Bisnis.com
Dolar AS/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meski jumlah utang negara terus meningkat dari tahun ke tahun, Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah utang terendah di dunia.

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung menuturkan rasio jumlah utang dibandingkan dengan gross domestic product (GDP) Indonesia atau debt to GDP ratio saat ini berada di kisaran 23%-24%.

“Masyarakat dan media juga sering nulis bahwa utang Indonesia makin hari makin membengkak. Secara jumlah, memang benar,” ujarnya dalam acara Sosialisasi Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2015-2019 di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Sesuai dengan ketentuan internasional, kata pengusaha yang akrab dipanggil CT itu, debt to GDP ratio suatu negara yang sehat adalah di bawah 60%.

Sebagaimana diketahui, sebagian besar negara Eropa yang terkena krisis ekonomi beberapa tahun lalu memiliki debt to GDP ratio di atas 60%, bahkan ada yang lebih dari 100%.

“Begitu juga di dunia bisnis. Sama saja. Utang makin besar tidak apa-apa, asalkan volume usahanya juga meningkat. Nantinya keuntungan usaha bisa dialokasikan untuk pembayaran cicilannya,” ujarnya.

Dia menjelaskan saat krisis 1998 lalu, debt to GDP ratio Indonesia berada di atas 100%. “Dari tahun ke tahun turun terus, hingga akhirnya berada di kisaran 23%-24%,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, utang luar negeri Indonesia meningkat 7,4% (year-on-year) menjadi US$272,1 miliar pada Februari 2014, yang dipengaruhi oleh kenaikan utang luar negeri sektor publik.

Posisi utang luar negeri itu sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2014 sebesar 7,2% menjadi US$269,3 miliar atau Rp3.102 triliun.

Posisi utang luar negeri per Februari terdiri atas sektor publik US$129 miliar dan sektor swasta US$143,1 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper