Bisnis.com, JAKARTA— Setelah mencatat laba konsolidasi apik, BPR menargetkan non performing loan/NPL berada pada level di bawah 5%.
Adapun, pada Mei 2014, NPL konsolidasi seluruh BPR tercatat berada pada level 5,17%. Rasio NPL itu tidak jauh berbeda dengan posisi Mei 2013 yang berada pada kisaran 5,09%.
Ketua Umum DPP Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan kondisi NPL yang stagnan itu menjadi rambu bagi BPR untuk semakin hati-hati dalam menyalurkan kredit. Selain itu, BPR perlu meningkatan pendampingan dan pendekatan kepada nasabah sehingga angsuran bisa lebih lancar.
"Idealnya turun tapi kenyataannya masih di 5%, secara yoy tidak buruk karena stagan tetapi tidak bisa dikatakan bagus juga. Intinya akhir tahun harus turun,"ujarnya, Kamis (7/8/2014).
Joko mengatakan Perbarindo menargetkan NPL BPR secara keseluruhan pada akhir tahun akan berada di bawah 5%. Sejalan dengan itu, kredit ditargetkan tumbuh 18% hingga 19%, sementara DPK tumbuh pada level 17%.
Adapun, per Mei 2014, Laba konsolidasi BPR mencapai Rp1,2 triliun, atau tumbuh 26,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel