Bisnis.com, JAKARTA—Bisnis di sektor kredit pemilikan rumah tampaknya kian seret, terlihat dari non performing loan PT Bank Tabungan Negara Tbk yang mencatatkan peningkatan.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengakui NPL Bank BTN mengalami peningkatan pada bulan ini dibanding perolehan pada akhir paruh pertama 2014.
Sayangnya, Maryono enggan menuturkan besaran NPL bank yang berfokus pada KPR tersebut. “Meningkat tapi tidak secara signifikan,” kata Maryono seperti yang dikutip dari Bisnis Indonesia edisi Rabu (20/8/2014).
Namun, Maryono menuturkan NPL di sektor KPR bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Pasalnya, NPL tersebut bisa ditanggulangi dengan menjual agunan.
Bahkan, menurutnya, pada hari yang sama KPR diberikan ke debitur, maka kredit tersebut juga bisa diajukan lembaga-lembaga pengelola secondary mortgage facility (SMF).
Adapun, Maryono menyebutkan bank yang telah beroperasi selama 64 tahun ini menargetkan mampu memenuhi hingga 95% kebutuhan rumah pertama masyarakat Indonesia.
Dia mengklaim hingga kini Bank BTN baru bisa membiayai sekitar 3,5 juta kepala keluarga (KK) dengan bantuan pemerintah.
Padahal, berdasarkan data Kementrian Perumahan, masyarakat Indonesia membutuhkan 13,6 juta unit rumah pertama.
Tercatat, sebanyak 6,4 juta KK masih menyewa rumah, sedangkan 7,2 juta KK hidup menumpang ke keluarganya.
