Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan suku bunga deposito dinilai masih stabil, tidak mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan hingga kini tidak ada tekanan dari deposan untuk meningkatkan suku bunga deposito pascakenaikan BI Rate beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, menurut Jahja, suku bunga deposito tertinggi di BCA adalah 8,25% pertahun bagi simpanan di atas Rp25 miliar. Suku bunga yang dipatok BCA sejak 1 Oktober 2014 tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan batas atas yang ditetapkan regulator yakni 9,75% pertahun berdasarkan formula BI Rate plus 200 bps bagi bank BUKU 4.
Kendati suku bunga deposito di BCA tergolong rendah, Jahja mengatakan minat nasabah untuk menyimpan dana di deposito masih cukup tinggi.
“Sejak bunga deposito diturunkan pada 1 Agustus lalu, masih ada tambahan deposito baru yang masuk sekitar Rp7 triliun hingga November,” katanya sebagaimana dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Selasa (30/12/2014).
Data Statistik Perbankan Indonesia menunjukkan rata-rata suku bunga deposito bertenor satu bulan adalah 8,23% pada Oktober 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada periode sama tahun lalu sebesar 6,99%.
Jika dilihat dari pergerakan suku bunga deposito sepanjang tahun ini, maka posisi suku bunga deposito pada Oktober 2014 merupakan yang terendah sejak Juni 2014 yang encapai 8,34% dan terus merangkak hingga pada level 8,48% pada September 2014.
.jpg?w=348&h=261)
