Bisnis.com, BANDUNG—Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jawa Barat mengungkapkan bank umum telah menjadikan BPR sebagai mitra strategis untuk penyaluran kredit ke sektor mikro dan ke daerah melalui kerja sama linkage.
Ketua Perbarindo Jabar Andi Gunawan mengatakan hingga saat ini hampir seluruh bank umum telah membuka linkage dengan BPR di mana kerja sama tersebut dilakukan secara bilateral.
“Ada Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank BNI, termasuk Bank BJB. Cukup banyak pokoknya. Kalau untuk data nilainya sedang dihimpun oleh [dewan pengurus] pusat,” katanya kepada Bisnis, Kamis (15/1/2015).
Sinergi bank umum dan BPR terkait dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Pada tahun ini, menurut peraturan tersebut, bank umum harus memiliki porsi penyaluran kredit ke sektor UMKM sebesar 5% dari total penyaluran kredit. Secara bertahap, porsi kredit ke UMKM akan meningkat menjadi 10% pada 2016, 15% pada 2017, dan 20% pada 2018.
Berdasarkan catatan Perbarindo, per November 2014 BPR secara nasional mengalami pertumbuhan kredit sebesar 15,59% atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 20%.
Dari sumber yang sama, sumber dana tumbuh meningkat dari Rp62,163 triliun menjadi Rp71,75 triliun. Efisiensi pun terjaga dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional berada di level 80%.
Lebih lanjut, Andi Gunawan menerangkan BPR perlu meningkatkan sumber daya manusia, modal, dan teknologi, di samping melakukan pembenahan kelembagaan dan efisiensi, dalam menghadapi ketatnya persaingan dunia perbankan sektor mikro.
“Pemainnya banyak, ada yang nonbank, ada yang bank. Setiap bank umum juga memiliki sayap bisnis ke sektor mikro, belum lagi ada koperasi atau lembaga keuangan mikro. Kami pun harus berjuang dan bekerja keras,” tuturnya.