Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menilai industri perbankan syariah tetap optimistis kendati mencatatkan koreksi pertumbuhan yang cukup dalam pada awal 2015.
Adapun, dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang menunjukkan pada awal tahun ini, pembiayaan yang disalurkan kalangan perbankan syariah merosot drastis.
Data tersebut memperlihatkan pada 2012, laju pembiayaan pada Bank Umum Syariah (BUS) dan UUS sempat naik hingga 43,68% y-o-y.
Namun, secara bertahap pertumbuhan tersebut kian tergerus. SPI mencatat pada 2013 pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tergerus menjadi 25% y-o-y, lalu pada 2014 hanya 8% y-o-y.
Pada bulan pertama tahun ini, SPI mencatat, laju pembiayaan pun kian tergerus atau hanya tumbuh sebesar 3,8% y-o-y menjadi Rp197,27 triliun.
Asisten Direktur Pengembangan Pasar Uang Syariah Bank Indonesia (BI) Rifki Ismal mengatakan industri perbankan syariah memang sangat bergantung pada kinerja sektor riil.
“Kalau ekonomi turun seperti saat ini dan inflasi masih tinggi, suku bunga masih tinggi, dan nilai tukar berfluktuasi, syariah juga kena. Kami memang proyeksikan akan tetap tumbuh, tapi agak melambat,” jelas Rifki kepada Bisnis.com, Selasa (14/4/2015).
Kendati demikian, Rifki menuturkan kalangan perbankan syariah tetap optimistis akan tetap mencatatkan kenaikan. “Proyeksinya tetap optimistis,” kata dia.