Bisnis.com, JAKARTA—Industri keuangan nonbank antara lain perusahaan asuransi dan pensiun mulai berencana untuk mengalihkan portofolio investasi dari deposito ke instrumen investasi lainnya pada tahun ini.
Beberapa instrumen investasi misalnya properti, saham, dan reksadana menjadi incaran pengelola industri keuangan non bank (IKNB). Perubahan alokasi investasi tersebut dipicu oleh penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, membaiknya kondisi pasar finansial di Indonesia, dan rencana relaksasi investasi di sektor dana pensiun.
Sebut saja, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya berencana untuk memperbesar alokasi investasi ke saham, dan reksadana. Untuk mewujudkan hal itu, perusahaan dana pensiun yang berafiliasi dengan PT Asuransi Jiwasraya ini berkeinginan menambah kerja sama dengan sejumlah manajer investasi.
“Kami tahu bunga akan turun, jadi perubahan porsi investasi akan kelihatan pada tahun ini. Biasanya, deposito menjadi pilihan utama investasi para pemberi kerja. Tetapi, situasi sekarang akan memaksa mereka pindah ke instrumen lain yang lebih menguntungkan,” kata Ketua DPLK Jiwasraya Lusiana kepada Bisnis, Rabu (22/4/2015).
Tidak hanya itu, PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) juga membidik peningkatan porsi investasi di obligasi dan reksadana.
Berdasarkan laporan keuangan 2014, seluruh dana kelolaan diinvestasikan ke deposito dengan nilai Rp413 miliar. Tetapi untuk tahun ini, porsi deposito bakal berkisar 70%-80%, sedangkan sisanya bakal dialihkan ke selain deposito.
“Ya, karena kami masih baru, deposito adalah instrumen paling aman. Tapi, menginjak tahun kedua, porsi akan kami alihkan ke obligasi dan reksadana,” ucap Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono.
Kendati demikian, deposito masih menjadi salah satu instrumen favorit bagi sebagian pelaku IKNB. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tiga besar alokasi investasi industri dana pensiun meliputi obligasi mencapai Rp69,86 triliiun, deposito Rp55 triliun, dan saham Rp29,52 triliun sepanjang Januari-Februari 2015.
Selain itu, porsi alokasi investasi asuransi umum dan reasuransi konvensional, serta asuransi jiwa konvensional juga bervariasi.
Industri asuransi umum dan reasuransi konvensional menginvestasikan sekitar Rp31,71 triliun dari dana kelolaan senilai Rp61,62 triliun, sedangkan porsi deposito di industri asuransi jiwa konvensional masih kalah dibandingkan saham dan obligasi, yakni Rp41 triliun. []