Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPK & Penyaluran Kredit Bank Bukopin (BBKP) Datar Saja, Mengapa?

Penyaluran kredit PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) pada kuartal I/2015 terbilang datar karena hanya tumbuh 0,14% menjadi Rp51,59 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp51,51 triliun.
Penyaluran kredit PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) pada kuartal I/2015 terbilang datar karena hanya tumbuh 0,14% menjadi Rp51,59 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp51,51 triliun/Ilustrasi-Jibiphoto
Penyaluran kredit PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) pada kuartal I/2015 terbilang datar karena hanya tumbuh 0,14% menjadi Rp51,59 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp51,51 triliun/Ilustrasi-Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA--Penyaluran kredit PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) pada kuartal I/2015 terbilang datar karena hanya tumbuh 0,14% menjadi Rp51,59 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp51,51 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Kamis (30/4/2015), disebutkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang dikantongi Bank Bukopin pada kuartal I/2015 mencapai Rp64,23 triliun, naik 4,9% dari akhir tahun lalu Rp61,4 triliun.

Hingga 31 Maret 2015, total aset Bank Bukopin mencapai Rp77,16 triliun dari akhir tahun lalu Rp74,76 triliun. Liabilitas sebesar Rp70,2 triliun dari Rp68,02 triliun dan ekuitas Rp6,96 triliun dari Rp6,74 triliun.

Emiten berkode saham BBKP tersebut mecatatkan peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross menjadi 2,71% pada kuartal I/2015 dari periode yang sama setahun sebelumnya 2,56%. NPL nett juga melonjak menjadi 2,03% dibandingkan dengan Januari-Maret 2014 yang mencapai 1,84%.

Bank Bukopin mencatat penurunan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 14,65% dari sebelumnya 16,18%. Marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga turun tipis menjadi 3,26% dari sebelumnya 3,98%.

Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik menjadi 87,68% dari sebelumnya 82,26%. Sedangkan, rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) kian merosot menjadi 80,32% dari sebelumnya 81,45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper