Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank DKI tengah menjajaki pembiayaan proyek pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara di Riau.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menuturkan pihaknya membidik penyaluran ke proyek milik pemerintah untuk menjaga rasio kredit bermasalah perseroan tak merangkak naik.
Menurutnya, dalam pembiayaan proyek milik PLN tersebut bakal menggunakan skema sindikasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya.
“Ini sindikasi senilai Rp2,2 triliun. Porsi Bank DKI sendiri masih kami lihat kemungkinan berapa partisipasinya,” jelas Eko di Jakarta, Senin (8/6/2015).
Adapun, selain PLN, lanjut Eko, pembiayaan alutsista dari Kementerian Keuangan pun masuk dalam pipeline bank yang 99,97% sahamnya dimiliki Pemda DKI Jakarta tersebut.
“Kami juga memenangkan tender senilai Rp980 miliar untuk pembiayaan alutsista dari Kementerian Keuangan. Ini belum ditarik semua, tapi dijamin pemerintah jadi relatif aman,” kata Eko.
Sementara itu, laporan keuangan bank dengan modal inti senilai Rp4,01 triliun per Maret 2015 ini, merekam penurunan penyaluran kredit.
Hingga akhir Maret 2015, kredit yang disalurkan Bank DKI tercatat sebesar Rp20,98 triliun atau turun 4,41% dari Rp21,95 triliun di Desember 2014.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) terpantau naik 12,17% dari Rp25,09 triliun pada akhir Desember 2014 menjadi Rp28,15 triliun di akhir Maret 2015.
Kendati demikian, perseroan tetap membukukan peningkatan laba tahun berjalan setelah pajak bersih sebesar 24,63% dari Rp261,63 miliar pada akhir Maret 2014 menjadi Rp326,07 miliar di periode yang sama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel