Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren PHK Naik, Pencairan JHT Diproyeksi Capai Rp30 Triliun

Tren peningkatan pemutusan hubungan kerja menyebabkan lonjakan pencairan dana jaminan hari tua diperkirakan mencapai Rp30 triliun sampai akhir 2015.
Jamsostek bermetamorfosa menjadi BPJS Ketenagakerjaan. /Bisnis.com
Jamsostek bermetamorfosa menjadi BPJS Ketenagakerjaan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Tren peningkatan pemutusan hubungan kerja menyebabkan lonjakan pencairan dana jaminan hari tua diperkirakan mencapai Rp30 triliun sampai akhir 2015.

“Tak ada angka pasti, tapi yang sekarang diperhitungkan dengan tren dalam sebulan  atau dua bulan ke depan bisa sampai Rp30 triliun,”ujar Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Chazali Husni Situmorang di Kantor Wakil Presiden, Kamis(17/9/2015).

Dia menyebutkan lonjakan penarikan dana JHT seiring dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.60/2015 yang efektif per 1 September 2015.

Beleid tersebut merupakan perubahan atas Peraturan No.46/2015 tentang Penyelenggaraan Program JHT. Dalam perubahan disebutkan peserta yang mengalami PHK bisa mencairkan dana JHT tanpa melalui masa tunggu 5 tahun 1 bulan seperti yang tercantum dalam peraturan sebelumnya.

Di saat bersamaan, jumlah pekerja yang mengalami PHK meningkat signifikan dipicu melesunya dunia usaha karena faktor perlambatan ekonomi. “Ini perlu diantisipasi karena pengaruh juga pada kondisi ekonomi. Kan dana ini dibentuk di berbagai investasi, ini kan juga akan mempengaruhi,” tuturnya.

Untuk itu, DJSN berupaya melakukan sosialisasi kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan bahwa fungsi dana JHT sebaiknya dinikmati pada tahun-tahun mendatang. Solusi lain, sambungnya, pemerintah harus berupaya mengurangi PHK agar jumlah penarikan dana JHT yang melonjak drastis dalam satu waktu.

Menanggapi fenomena penarikan dana JHT tersebut, Chazali mengaku akan mengkaji produk JHT dengan perkembangan kondisi saat ini, serta memberi masukan kepada Kementerian Tenaga Kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper