Bisnis.com, JAKARTA— PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Bank DKI dan obligasi VI/2011 pada idAA- dan merevisi prospek peringkat bank tersebut menjadi negatif dari stabil.
Prospek negatif diberikan untuk mengantisipasi kemungkinan pelemahan lebih lanjut dari profil kualitas asset bank, karena tren kredit bermasalah dan pembiayaan dalam perhatian khusus yang meningkat. Rasio NPL meningkat signifikan menjadi 7,3% di semester I/2015 dari 4,4% tahun lalu. Sementara pembiayaan SML meningkat menjadi 5,2% dari 2,1% pada periode yang sama, menempatkan tekanan lebih lanjut pada kualitas asset secara keseluruhan.
Imelda Rusli dan Dyah Puspita Rini, analis Pefindo mengatakan peringkat dapat diturunkan jika bank tidak dapat melakukan perbaikan yang berarti pada profil kualitas asetnya, sehingga memperlemah posisi risiko keuangan Bank DKI. Pefindo dapat merevisi prospek kembali stabil bila Bank DKI mampu memperbaiki profil risiko keuangan dengan memperbaiki indicator kualitas asset secara berkesinambungan, didukung dengan peningkatan profil keuangan secara keseluruhan.
“Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham pengendali bank, pasar captive bank di propinsi DKI Jakarta dan profil likuiditas yang kuat,” kata mereka dalam siaran pers Pefindo, Rabu (30/9).
Namun demikian, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang moderat dan sumber pendanaan yang relative terkonsentrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
