Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berencana untuk mengoptimalkan kontribusi kantor cabangnya yang berada di luar negeri dalam menghimpun dana pihak ketiga.
Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan saat ini perseroan memiliki lima kantor cabang di luar negeri yang dapat dimanfaatkan untuk penghimpunan dana tersebut. Tiap negara itu akan memiliki fungsi yang berbeda dalam penghimpunan dananya.
Rico menyebut kantor cabang BNI dengan status full branch di Singapura, Hong Kong, dan Tokyo akan menjadi outlet untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) offshore.
“Sementara untuk cabang BNI New York dan London untuk corporate funding,” katanya kepada Bisnis.com, Minggu (24/1/2015).
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan hingga kini kantor cabang tersebut belum dirasa optimal dalam menghimpun dana, terutama dalam bentuk simpanan berjangka atau deposito.
Padahal, potensi penghimpunan DPK dari luar cukup besar. Dia mencontohkan salah satu upaya untuk mengundang korporasi agar mau menyimpan dana dalam bentuk deposito di kantor cabang BNI adalah dengan menawarkan suku bunga simpanan yang menarik. Di Jepang, misalnya, suku bunga simpanan dikenal zero interest atau 0%.
Bahkan, Baiquni juga pernah menyebut selama tidak ada larangan dari pihak regulator di luar negeri untuk penempatan dana di luar negara, maka dana-dana yang dihimpun dapat digunakan untuk pembiayaan di Tanah Air.