Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Dipangkas, HT: Pasar Tak Perlu Cemas

Pengusaha Hary Tanoesoedibjo menyambut baik penurunan tingkat suku bunga yang diharapkan bisa semakin mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di Indonesia.
Hary Tanoe
Hary Tanoe

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo menyambut baik penurunan tingkat suku bunga yang diharapkan bisa semakin mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di Indonesia. Dia berharap pemerintah juga segera menurunkan suku bunga kredit sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

“Saya rasa suku bunga turun itu baik. Karena dengan suku bunga turun, biaya bunga makin murah. Ini juga akan meningkatkan aktivitas ekonomi, dan pada saat yang bersamaan juga akan menciptakan lapangan kerja. Jadi saya dengar pemerintah akan memaksa bunga kredit turun, bunga deposito tentunya akan ikut turun. Itu bagus, apalagi di saat kondisi luar negri juga lemah,” ujar Hary dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (18/2/2016).

Hary menegaskan pasar tidak perlu cemas karena penurunan suku bunga tidak selalu akan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Terlebih saat ini kondisi ekonomi global juga tidak begitu baik.

Dia mengatakan setelah suku bunga diturunkan, pemerintah harus segera meresponsnya dengan mendorong investasi agar tumbuh cepat terutama di sektor-sektor yang menciptakan banyak lapangan kerja.

“Saya sarankan insentif investasi itu lebih ke sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja. Ada investasi yang lapangan kerjanya sedikit, ada investasi yang membuka lapangan kerja banyak. Jadi harus fokus di sektor yang bisa membuka lapangan kerja besar,” ucap Hary yang juga Ketua Umum Partai Perindo ini.

Sektor pajak, menurut Hary, juga harus diperhatikan pemerintah. Dia menyarankan agar dilakukan perluasan basis pembayar pajak sehingga hasilnya akan semakin meningkatkan sumber pendapatan pemerintah.

“Pemerintah perlu memperbesar basis pembayar pajak. Karena saat ini yang bayar pajak di Indonesia sedikit sekali cuma 1 jutaan dari 250 juta penduduk. Jadi perlu basisnya diperluas, jumlah pembayar pajak meningkat, ini akan jadi sumber penghasilan untuk pembangunan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper