Bisnis.com, JAKARTA- Ikatan Ahli Ekonomi Islam mendukung pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah yang beranggotakan berbagai instansi keuangan karena ekonomi berbasis syariah saat ini mulai menjadi perhatian masyarakat.
Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan semakin besarnya peran instrumen keuangan syariah dalam sisten ekonomi nasional perlu ditopang oleh kehadiran sebuah komite yang bisa menjadi penggerak sektor ekonomi dan keuangan syariah.
“Karena itu, kami mendukung terbentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah yang dibentuk Presiden dan beranggotakan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan serta kementerian terkait,” ungkapnya saat membuka seminar bertajuk Pembiayaan Properti dan Ivestasi Syariah, Kamis (3/3).
Bambang yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan itu mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah juga berniat memajukan ekonomi keuangan syariah dengan menggunakan ebrbagai instrumen keuangan syariah dalam pembiayaan keuangan negara seperti global sukuk USD, surat berharga syariah negara, sukuk dana haji serta sukuk ritel yang dapat menjangkau investor dari berbagai kalangan.
“Saat ini pemerintah telah menunjuk delapan bank syariah yang menjadi mitra dalam pengelolaan rekening milik kementerian, lembaga maupun satuan kerja,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dengan target indikatif Rp4 triliun.
Berdasarkan pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016. Lelang tersebut dilakukan pada Selasa, 9 Februari 2016 dan pelunasan (setelmen) dilakukan pada Kamis, 11 Februari 2016.
Ekonom Islam Dukung Pembentukan Komite Syariah
Ikatan Ahli Ekonomi Islam mendukung pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah yang beranggotakan berbagai instansi keuangan karena ekonomi berbasis syariah saat ini mulai menjadi perhatian masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : MG Noviarizal Fernandez
Editor : Rustam Agus
Konten Premium