Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengajak keterlibatan perusahaan multifinance hingga asuransi jiwa dalam ekosistem pembiayaan hunian dengan skema rent to own (RTO) atau sewa beli.
Heliantopo, Direktur Bisnis SMF mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi dan bertemu dengan 12 lembaga keuangan untuk menjelaskan skema RTO.
RTO adalah sistem pembelian properti yang memungkinkan calon pembeli untuk menyewa terlebih dahulu sebelum akhirnya membeli.
Adapun sebagai pihak pengembang (developer), SMF telah menandatangani kerja sama (MoU) dengan PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Commuter Properti (ADCP).
"Kemarin kita sudah sosialisasi ke lembaga keuangan, ada 12 lembaga keuangan yang kita temui dan jelaskan. Developer Adhi Karya sudah siap, SMF juga dari dulu sudah siap. Respons dari lembaga keuangan ini juga bagus, antusiasmenya tinggi. Tinggal nanti kita jalankan," kata Topo usai penandatanganan MoU di Adhi Tower, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Topo mengatakan dari 12 lembaga keuangan yang sudah bertemu dengan SMF, di antaranya adalah perusahaan multifinance.
Baca Juga
"Ada multifinance yang kita undang juga. Harapannya ini mencakup semua segmen. Non-fixed income ini kan dari bawah sampai atas, jadi kami ingin sebanyak mungkin lembaga keuangan bisa terlibat," tegasnya.
Tidak hanya multifinance, dalam model pembiayaan RTO ini Topo juga berharap ada keterlibatan industri asuransi jiwa untuk memberikan proteksi atas risiko meninggal dunia.
"Kita lihat, masing-masing lembaga keuangan harus dibicarakan satu per satu. Misalnya, ada lembaga keuangan yang bilang [integrasi dengan asuransi jiwa] itu kemahalan, jadi biaya sewa jadi lebih mahal sehingga tidak diminati. Tapi sebaiknya kalau ada, itu sangat membantu," ujarnya.
Adapun skema RTO ini dirancang untuk menyasar masyarakat berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income) yang selama ini kesulitan mendapat akses pembiayaan rumah karena syarat slip gaji. Topo berharap RTO bisa menjadi solusi agar masyarakat bisa mendapatkan akses pembiayaan tanpa harus memiliki slip gaji sebagai syarat.
Dengan sasaran masyarakat berpenghasilan tak tetap ini, Topo menyadari adanya risiko di baliknya. Dalam hal ini, dia menjelaskan bahwa penilaian risiko menjadi ranah dari lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan.
"Kalau penyewa gagal (membayar), maka penyewa diganti yang lain. Tanggung jawab pencarian penyewa itu dari pihak developer. Lalu ada mekanisme buyback. Jadi kami sudah buat berbagai mitigasi. Kalau meninggal, ada asuransi. Kekhawatiran dari lembaga keuangan ini kami coba jawab satu per satu. Harapannya mereka tertarik," tandasnya.
Adapun pada hari ini, Selasa (29/4/2025), SMF telah melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Commuter Properti (ADCP). Dengan sosialisasi yang sudah dilakukan kepada lembaga keuangan, SMF berharap skema pembiayaan RTO ini bisa mulai berjalan pada kuartal II/2025.