Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF meningkatkan target pembangunan KPR FLPP dari 220.000 unit menjadi 350.000 unit pada tahun 2025.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan peningkatan tersebut masih menunggu penyelarasan penambahan PMN. Awalnya target PMN sebesar Rp4,34 triliun dan diasumsikan menjadi Rp6,64 triliun pada 2025.
"Kami dari SMF itu mungkin juga harus ada penyelarasan penyesuaian daripada nanti PMN yang akan kami terima dan untuk itu kami jelas tahun ini mengharapkan PMN dapat di-adjust dan bisa kami terima pada tahun ini juga," kata Ananta saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (23/7/2025).
Ananta menjelaskan sampai dengan Juni 2025 SMF telah menyalurkan Rp1,75 triliun untuk 42.570 unit rumah. Penyaluran pembiayaan itu ditopang melalui dana internal perseroan sampai dengan diterimanya tambahan PMN.
Dia menjabarkan penyaluran pembiayaan KPR FLPP sejak 2018 sampai dengan Juni 2025, SMF telah menerima PMN Rp11,22 triliun. Lalu leverage surat utang dengan buku SMF sebesar Rp16,87 triliun.
Dari penerimaan PMN itu, SMF mengkombinasikan dengan dana internal perusahaan sehingga dana yang disalurkan ke bank penyalur untuk pembiayaan FLPP sebesar Rp28,09 triliun dan telah membangun 752,526 unit rumah.
Baca Juga
Dia menjelaskan SMF menyediakan porsi anggaran 25% yang merupakan hasil kombinasi PMN dengan dana internal perseroan. Sedangkan 75% dana ditanggung oleh BP Tapera.
"Antara PMN yang diterima SMF dan kami leverage itu porsi 25% dan BP Tapera 75%, itu blended antara Tapera dan SMF masuk kepihak perbankan rate-nya adalah 1,5%. Pihak bank menyalurkan ke MBR 5%," jelas Ananta
Menurutnya dari perhitungan tersebut, pihak bank mendapatkan margin 3,5%. Di sisi lain, SMF telah menandatangani MoU untuk transaksi sekuritas Tanpa Jual Putus dengan 11 bank dan 1 multifinance pada Mei 2025.
"Dan untuk itu kami sedang berproses dengan OJK pasar modal dan juga OJK IKNB," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) adalah program pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah melalui skema perumahaan subsidi dan memiliki suku bunga sebesar 5%.