Bisnis.com, JAKARTA – Analis Investasi dari Infovesta Ekky Topan memproyeksikan, prospek sejumlah bank asing seperti PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII), PT Bank UOB Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), dan PT Bank Permata Tbk. (BNLI) relatif positif hingga akhir 2025.
Kendati begitu, dia mengatakan ada sejumlah hal yang perlu menjadi catatan. Ekky menyampaikan hingga akhir 2025, prospek lima bank ini relatif positif jika ekonomi domestik tumbuh sesuai proyeksi, Bank Indonesia (BI) rate stabil atau cenderung menurun, dan kualitas aset tetap terjaga.
“Potensi penurunan suku bunga dapat mendorong permintaan kredit dan memperbaiki NIM, sementara akselerasi digital banking serta pertumbuhan fee-based income akan menjadi pendorong tambahan,” kata Ekky kepada Bisnis, Senin (11/8/2025).
Namun, Ekky menilai bahwa risiko yang perlu diwaspadai mencakup perlambatan ekonomi global, persaingan ketat dalam pendanaan, serta potensi kenaikan Non Performing Loan (NPL) di segmen tertentu.
Untuk rekomendasi saham, Ekky mengatakan bahwa BNGA masih menarik untuk dikoleksi dengan target harga Rp1.800-Rp2.000 (Buy).
Kemudian, NISP dapat Hold dengan target Rp1.400-Rp1.500. BNLI disarankan Hold atau Sell di sekitar Rp3.500 atau menunggu sinyal pembalikan tren turun.
Baca Juga
“Sementara BNII dapat menjadi opsi Speculative Buy dengan target Rp240-Rp250,” pungkasnya.
Dalam catatan Bisnis, sejumlah korporasi keuangan asal negara tetangga di Asia Tenggara telah merilis laporan keuangan semester I/2025. Bank asing tersebut yakni CIMB Niaga, OCBC, Permata, UOB, dan Maybank.
Di antara kelima bank tersebut, CIMB menjadi bank dengan raupan laba terbesar, dengan raupan pada semester I/2025 mencapai Rp3,51 triliun, diikuti OCBC, Permata, UOB, dan Maybank yang masing-masing sebesar Rp2,57 triliun, Rp1,64 triliun, Rp783,42 miliar, dan Rp576 miliar.
Kemudian dari tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE), CIMB Niaga memiliki nilai paling tinggi 13,51% diikuti ROE OCBC 12,89%, ROE UOB Indonesia di level 9,35%, Permata di level 6,32%, dan Maybank Indonesia 3,93% pada semester I/2025.
Untuk diketahui, rasio ini menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya. Semakin tinggi nilai ROE, semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Dari sisi tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA), CIMB Niaga berada di posisi unggul yakni sebesar 2,48% pada semester I/2025, mengalahkan OCBC, Permata, UOB, dan Maybank yang masing-masing tercatat 2,25%, 1,62%, 1,21%, dan 0,82%.
Adapun semakin tinggi ROA, bank tercatat semakin kuat dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.