Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp783,42 miliar pada semester I/2025. Capaian itu melonjak 168,53% secara tahunan (year on year/YoY) dari semester I/2024 sebesar Rp291,74 miliar.
Dikutip dari laporan kinerja perseroan, pendapatan bunga Bank UOB Indonesia pada semester I/2025 susut 0,14% YoY menjadi Rp5,42 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,43 triliun. Beban bunga tercatat sebesar Rp2,57 triliun atau susut 2,39% YoY dari semester I/2024 Rp2,63 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan bunga bersih bank asal Singapura ini tumbuh 1,97% YoY dari Rp2,79 triliun menjadi Rp2,85 triliun.
Kendati pendapatan bunga susut, beban operasional lainnya membaik. Bank UOB Indonesia mencatat beban operasional lainnya tercatat turun 6,00% YoY menjadi Rp1,58 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,68 triliun.
Laba operasional Bank UOB Indonesia tercatat mencapai Rp950,73 miliar, tumbuh 151,13% dari semester I/2024 yang tercatat sebesar Rp378,57 miliar.
Adapun beban non-operasional lainnya tercatat mencapai Rp204,00 juta pada semester I/2025. Pada periode yang sama tahun lalu, Bank UOB Indonesia mencatatkan pendapatan nonoperasional lainnya sebesar Rp458,00 juta. Laba tahun berjalan sebelum pajak tercatat mengalami peningkatan dari Rp377,80 miliar menjadi Rp1,00 triliun.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, Bank UOB Indonesia membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12,67% YoY menjadi Rp108,89 triliun pada semester I/2025. Pada saat yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank UOB Indonesia susut sebesar 2,07% YoY menjadi Rp125,04 triliun.
Perinciannya, tabungan susut 5,99% YoY menjadi Rp37,47 triliun, kemudian deposito tercatat turun 12,07% YoY menjadi Rp53,09 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. Giro satu-satunya simpanan yang tercatat tumbuh 25,62% YoY menjadi Rp34,46 triliun pada semester I/2025.
Melihat indikator keuangan, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) Bank UOB Indonesia turun dari 17,56% menjadi 16,72% pada semester I/2025. Untuk kualitas kredit, terdapat perbaikan dengan NPL gross 1,87% dari 2,22% dan NPL net 1,07% dari 1,10%.
Pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) terpantau menyusut dari 3,91% menjadi 3,79% pada semester I/2025, sedangkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut menjadi 86,32% dari periode yang sama tahun lalu 94,39%.