Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank UOB Indonesia buka suara perihal pertumbuhan kredit industri perbankan pada segmen korporasi yang konsisten tumbuh double digit, sementara segmen perorangan stagnan pada level satu digit.
Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan menjelaskan bahwa kecenderungan tersebut terjadi karena debitur korporasi yang lebih resilien di tengah gejolak ekonomi.
“Kecenderungan itu memang saya rasa sama di perbankan nasional,” katanya saat ditemui di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Harapman memaparkan bahwa saat ini, laju pertumbuhan kredit korporasi di UOB Indonesia juga mengungguli kredit perorangan, kendati tak memerinci angkanya.
Dia memaparkan bahwa debitur korporasi, khususnya perusahaan besar, memiliki keunggulan dari sisi sumber daya. Hal ini memungkinkan perusahaan besar memiliki daya tawar lebih untuk menarik kredit dari bank dibandingkan nasabah perorangan maupun pengusaha kecil dan menengah.
“Perusahaan-perusahaan besar, dalam kondisi yang jelek pun, terkadang menjadi kesempatan untuk mereka berekspansi dan mendapatkan market share yang lebih tinggi. Itu memang kenyataannya,” jelas Harapman.
Baca Juga
Adapun, per kuartal I/2025, penyaluran kredit UOB Indonesia tumbuh 18,50% secara tahunan (YoY) hingga mencapai Rp107,64 triliun. Realisasi ini menjadi salah satu pendorong laba bersih perseroan meningkat 87,54% menjadi Rp303,56 miliar.
Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air hingga Juni 2025 masih ditopang oleh debitur korporasi yang mencatatkan persentase double digit.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia, penyaluran kredit perbankan mencapai Rp7.956,4 triliun, tumbuh 7,6% secara tahunan pada Juni 2025.
Penyaluran kredit korporasi tercatat tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp4.373,4 triliun pada bulan keenam tahun ini, meskipun melambat dari laju pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 11,6% YoY.
Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk debitur perorangan tercatat sebesar 4,2% YoY menjadi Rp3.518,3 triliun per Juni 2025, meningkat tipis dari pertumbuhan 4% YoY pada Mei 2025.