Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocoran Pengisi Komisaris dan Direksi Bank Hasil Merger BTN Syariah dan Victoria Syariah

Simak bocoran pengisi posisi komisaris dan direksi bank hasil merger BTN Syariah dan Victoria Syariah.
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang BTN Syariah di Jakarta, Selasa (2/7/2024). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang BTN Syariah di Jakarta, Selasa (2/7/2024). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ringkasan Berita
  • Proses merger antara BTN Syariah dan Victoria Syariah sedang berlangsung, dengan susunan komisaris diisi oleh pihak eksternal BTN.
  • Bank hasil merger ini direncanakan akan diberi nama Bank Syariah Nasional, menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham.
  • BTN telah menandatangani Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham BVIS sebagai bagian dari spin-off BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Proses penggabungan BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah terus berjalan. Sejumlah nama dikabarkan bakal mengisi susunan komisaris dan direksi. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis, seluruh posisi dewan komisaris bank hasil merger tersebut akan diisi oleh pihak eksternal BTN.

Sumber yang mengetahui proses ini menyebut, komposisi dewan komisaris mencakup mantan wakil menteri, mantan direktur BTN, tokoh Nahdlatul Ulama, tokoh Muhammadiyah, hingga anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Adapun di jajaran direksi, hanya dua orang yang berasal dari luar BTN. Salah satunya merupakan mantan kepala divisi BTN. "Nama sudah ada tapi masih rahasia, untuk komisaris semua dari luar BTN, untuk direksi hanya dua yang dari luar dan satu di antara eksternal itu mantan kadiv [kepala divisi] BTN," kata sumber tersebut, Kamis (14/8/2025). 

Sumber yang sama mengungkap bahwa bank hasil merger ini akan mengusung nama Bank Syariah Nasional. “Benar, nama banknya Bank Syariah Nasional,” ujarnya.

Keputusan final mengenai susunan pengurus dan nama resmi bank baru tersebut masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham dalam RUPSLB. 

Bisnis sudah mencoba menghubungi Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu untuk meminta konfirmasi kabar tersebut, tetapi hingga berita ini ditulis belum ada keterangan mengenai nama baru tersebut. 

Menurut catatan, BTN pada Juni 2025 resmi menandatangani Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham BVIS sebagai bagian dari proses pemisahan (spin-off) BTN Syariah selaku unit usaha syariah (UUS) milik BTN menjadi Bank Umum Syariah (BUS).  

Nixon kala itu mengatakan aksi korporasi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis BTN untuk melakukan pemisahan  BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sehingga memenuhi peraturan regulator dan perundang-undangan negara.  

Dia mengatakan, proses spin-off BTN Syariah rencananya dapat berlangsung pada Oktober-November 2025. Setelah spin-off, diharapkan BTN Syariah yang digabungkan dengan BVIS akan menjadi lebih besar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro