Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Emas Bank Muamalat Tembus Rp348 Miliar, Bidik Lampaui Rp500 Miliar Tahun Ini

Bank Muamalat mencatat pembiayaan emas Rp348 miliar hingga Juni 2025 dan menargetkan Rp500 miliar tahun ini, didukung layanan digital dan minat masyarakat.
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. mencatatkan pembiayaan emas sebesar Rp348 miliar hingga Juni 2025 melalui produk Solusi Emas Hijrah. Bank Muamalat menargetkan pembiayaan emas tahun ini dapat melampaui Rp500 miliar.

Head of Retail Financing Bank Muamalat Agus Andipratama Amir menjelaskan bahwa realisasi ini melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kepemilikan logam mulia.

Dia menyebut bahwa kontribusi pembiayaan emas terhadap outstanding pembiayaan konsumer baru mencapai 10% per Juni 2025. Namun, komposisi booking dari total pencairan pembiayaan konsumer sudah mencapai 50% secara year to date (YtD).

“Pembiayaan emas terhadap outstanding pembiayaan konsumer baru 10%, tapi dari sisi pencairan sudah setengahnya berasal dari produk ini,” kata Agus, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, Bank Muamalat kini menggencarkan pembiayaan konsumer seiring transformasi bisnis yang tengah berlangsung. Strategi ini juga didukung penguatan layanan digital agar tetap kompetitif dan relevan, misalnya melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN. 

“Kami optimistis dengan prospek pembiayaan emas ke depan. Income dari pembiayaan emas juga terbilang bagus untuk mendukung pendapatan Bank Muamalat,” kata Agus.

Bank Muamalat menawarkan pembiayaan kepemilikan emas batangan dengan margin kompetitif hingga 100 gram. Adapun, Bank Muamalat membukukan laba bersih sebesar Rp6,48 miliar pada semester I/2025, naik 40,5% dibandingkan Rp4,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Dari sisi pendapatan, pendapatan setelah distribusi bagi hasil tercatat sebesar Rp106,80 miliar, tumbuh tipis 1,8% dibandingkan Rp104,91 miliar pada semester I/2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro