Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Universal Banking Bisa Bikin Pundi Pendapatan Bank Makin Tebal

Universal banking di Indonesia berpotensi meningkatkan pendapatan bank melalui diversifikasi layanan seperti investment banking dan asuransi, namun juga menambah risiko sistemik dan kompleksitas pengawasan oleh OJK.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock
Ringkasan Berita
  • Universal banking di Indonesia berpotensi membuka sumber pendapatan baru bagi bank melalui diversifikasi layanan seperti investment banking, asuransi, dan manajemen aset.
  • Konsep ini memungkinkan bank untuk berperan lebih luas di pasar modal, termasuk membantu perusahaan melakukan IPO dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan pendapatan.
  • Namun, penerapan universal banking juga meningkatkan risiko sistemik, kompleksitas pengawasan, dan potensi konflik kepentingan, sehingga memerlukan pengawasan ketat dari OJK.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Wacana penerapan universal banking di Indonesia dinilai dapat membuka peluang sumber pendapatan baru bagi perbankan. Kendati begitu, konsep ini juga dapat berdampak negatif terhadap bank sehingga perlu dikaji lebih dalam sebelum diterapkan oleh industri perbankan nasional.

Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyampaikan, universal banking membuka potensi diversifikasi pendapatan oleh bank.

“Karena di samping kegiatan bisnis konvensional, bank juga dapat melayani berbagai aktivitas bisnis seperti investment banking, asuransi, dan manajemen aset,” kata Trioksa, Selasa (12/8/2025).

Trioksa mengatakan, adanya konsep ini juga memungkinkan bank dapat berperan lebih luas untuk membantu perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO) dan berbagai kegiatan di pasar modal sehingga berpotensi memberikan tambahan pendapatan bagi bank seperti dari kegiatan underwriting, M&A Advisory, dan perdagangan efek.

Kendati begitu, dia menyebut bahwa semua ini hanya boleh dilakukan dalam kerangka konglomerasi keuangan yang diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Namun kegiatan tersebut sesuai regulasi dapat diberikan dalam kerangka konglomerasi keuangan yang diawasi terintegrasi oleh OJK,” ujarnya.

Meski universal banking berpotensi membuka peluang cuan baru untuk bank, Trioksa mengungkapkan dampak negatif jika konsep ini diterapkan di Indonesia.

Dia mengungkapkan, universal banking dapat semakin meningkatkan risiko sistemik bagi bank dan kompleksitas dalam pengawasan oleh regulator.

Selain itu, universal banking berpotensi memicu adanya konflik kepentingan. Dalam hal ini, Trioksa menyebut bahwa nasabah akan didorong untuk membeli produk bank yang tidak sesuai dengan profil risiko nasabah.

Dampak negatif lainnya, yakni makin besarnya risiko pasar dan risiko likuiditas bagi bank lantaran makin banyak dan beragamnya aktivitas bank.

Mengingat pengawasan perbankan dan pasar modal berada di bawah OJK, Trioksa menilai pengawasan perlu ditingkatkan dengan masuknya perbankan ke universal banking.

“Karena kegiatan bisnis semakin kompleks,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, OJK tengah mengkaji penerapan universal banking di Tanah Air guna mendukung kemajuan pasar modal.

Dalam catatan Bisnis.com, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa saat ini Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae tengah mengkaji penerapan universal banking di Tanah Air.

“Nanti boleh ngobrol dengan Pak Dian untuk kemajuan pasar modal, termasuk yang sangat menarik pengkajian tentang universal banking,” ungkap Mahendra di Jakarta, dikutip Selasa (12/8/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro