Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMF Umumkan Model Beli Rumah Diawali Sewa, Sasar Freelancer

Sarana Multigriya Finansial atau SMF menandatangani MoU dengan APP dan Adhi Commuter Properti (ADCP) pengembangan pemilikan berbasis sewa.
Warga melintas di dekat logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga melintas di dekat logo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menandatangani MoU kerja sama dengan PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Commuter Properti (ADCP) untuk pengembangan produk pembiayaan perumahan dengan skema Rent to Own (RTO).

Rent to Own adalah sistem pembelian properti yang memungkinkan calon pembeli untuk menyewa terlebih dahulu sebelum akhirnya membeli. 

Direktur Bisnis SMF, Heliantopo, mengatakan pihaknya berkomitmen memperluas akses pembiayaan, khususnya terkait perumahan di Indonesia, tidak hanya kepada masyarakat dengan penghasilan tetap, tetapi juga mereka yang memiliki penghasilan tidak tetap.

"Masyarakat non-fixed income ini yang sampai saat ini menghadapi tantangan besar dalam rangka memiliki hunian layak," kata Topo dalam penandatanganan MoU di Adhi Tower, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Topo menjelaskan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024, masih terdapat backlog rumah sebanyak 9,9 juta rumah tangga, dan dari jumlah tersebut, sebesar 47% merupakan masyarakat berpenghasilan tidak tetap atau non-fixed income.

Selama ini, kata dia, slip gaji menjadi persyaratan utama bagi masyarakat yang mengajukan pembiayaan rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Sementara itu, bagi masyarakat non-fixed income yang tidak memiliki slip gaji, hal ini membuat mereka kesulitan mendapatkan akses pembiayaan hunian.

Untuk itu, dia berharap implementasi skema kerja sama dengan ADCP dan APP ini nantinya dapat menghilangkan persyaratan slip gaji bagi masyarakat yang mengajukan skema RTO.

"Perlu dipikirkan inovasi atau model pembiayaan tertentu yang bisa membantu masyarakat dari segmen tersebut. Jadi, demand-nya besar — dari 9,9 juta itu setengahnya, yakni 4,95 juta rumah, adalah untuk yang non-fixed income," ujarnya. 

Topo melanjutkan, skema RTO ini diharapkan menjadi terobosan. Tidak hanya mempermudah akses pembiayaan bagi segmen non-fixed income, aksi ini juga diharapkan bisa memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan dengan berkolaborasi antara institusi pengembang properti dan perusahaan pembiayaan.

"Penandatanganan ini bukan sekadar kolaborasi bisnis, tapi juga komitmen bersama untuk menurunkan angka backlog nasional secara berkelanjutan."

Dia menjelaskan skema RTO juga sudak disosialisasikan dengan lembaga keuanga. "Kemarin kami sudah melakukan sosialisasi ke lembaga keuangan, ada 12 lembaga keuangan yang kami temui dan jelaskan. Kalau developer sudah siap, SMF juga siap terus. Dari lembaga keuangan ini, mereka merespons dengan antusias, keinginannya bagus — sekarang tinggal kita jalankan," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper