Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) membukukan pertumbuhan pendapatan premi yang diikuti dengan lompatan laba yang solid pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang terbit di harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (2/5/2025), Ciputra Life membukukan laba setelah pajak sebesar Rp39,67 miliar. Angka itu tumbuh 183,2% secara year on year (YoY) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp14,01 miliar.
Total laba komprehensif perusahaan juga melesat 315,6% YoY menjadi Rp35,1 miliar dibanding total laba komprehensif pada 2023 sebesar Rp8,45 miliar.
Kinerja positif tersebut didorong oleh jumlah pendapatan yang tercatat tumbuh 25,5% YoY menjadi Rp587,02 miliar dibanding jumlah pendapatan pada 2023 sebesar Rp467,73 miliar.
Sepanjang 2024, Ciputra Life mencatat pendapatan premi sebesar Rp595,93 miliar atau tumbuh 29,5% YoY. Sementara itu, hasil investasi tercatat juga tumbuh 28,5% YoY menjadi Rp39,25 miliar.
Di sisi lain, jumlah beban tercatat sebesar Rp547,36 miliar, tumbuh 20,6% YoY. Dalam komponen beban tersebut, klaim dan manfaat dibayar mencapai Rp90,18 miliar atau tumbuh 43% YoY.
Baca Juga
Ekuitas Ciputra Life per akhir 2024 tercatat sebesar Rp201,08 miliar, tumbuh 21,1% YoY dibanding periode 2023 sebesar Rp165,97 miliar.
Sementara itu, liabilitas perusahaan mencapai Rp796,25 miliar. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 45,3% YoY dibanding liabilitas pada 2023 sebesar Rp548,08 miliar.
Sampai akhir 2024, Ciputra Life mencatatkan total aset sebesar Rp997,33 miliar, tumbuh 39,7% YoY dibanding aset perusahaan per akhir 2023 sebesar Rp714,6 miliar.
Aset tersebut terdiri dari aset investasi sebesar Rp816,67 miliar yang tumbuh 49,1% YoY dan aset bukan investasi sebesar Rp180,66 miliar yang juga tumbuh 8,5% YoY.
Adapun penempatan investasi perusahaan pada periode 2024 paling besar adalah pada penempatan Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai Rp412,46 miliar, tumbuh 54% YoY.
Berdasarkan kesehatan finansial perusahaan, Risk Based Capital (RBC) Ciputra Life pada 2024 tercatat sebesar 213%, turun dibanding posisi sebelumnya pada 2023 pada level 262%. Meski turun, RBC ini masih berada di atas ketentuan regulator yakni RBC perusahaan asuransi minimal sebesar 120%.