Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Wahana Tata atau Aswata mencatatkan laba Rp246,25 miliar sepanjang 2024, naik 12,69% secara tahunan (year on year/YoY) apabila dibandingkan dengan 2023 senilai Rp215 miliar.
Dikutip dari laporan keuangan Aswata di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (30/4/2025), kenaikan laba tersebut didorong oleh kenaikan premi bruto menjadi Rp2,7 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat 1,11% (YoY) apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, senilai Rp2,67 triliun.
Sementara itu, hasil underwriting perseroan juga naik menjadi Rp571,6 miliar, meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp553,03 miliar.
Hasil investasi perseroan juga naik 26,47% dari sebelumnya Rp127,79 miliar menjadi Rp173,8 miliar. Jumlah ekuitas yang dimiliki perseroan mencapai Rp1,55 triliun pada 2024. Ekuitas perseroan naik apabila dibandingkan Rp1,51 triliun pada 2023.
Di sisi lain, jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp3,67 triliun pada 2024. Angka tersebut meningkatdibandingkan Rp3,49 triliun pada 2023.
Lebih lanjut, jumlah aset yang dimiliki perseroan sepanjang 2023 mencapai Rp5,22 triliun. Jumlah aset yang dimiliki Aswata naik tipis dibandingkan Rp5,01 triliun pada 2023 lalu.
Baca Juga
Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah (UUS)
Dari sisi bisnis syariah, Aswata mencatatkan laba sebanyak Rp1,39 miliar pada 2024 atau naik 2,15% (yoy) dibandingkan Rp1,36 miliar pada 2023. Sementara itu ekuitas UUS yang dimiliki sebanyak Rp25 miliar pada 2024, sama seperti tahun sebelumnya.
UUS Aswata juga mencatatkan saldo akhir dana tabarru mencapai Rp11,49 triliun per akhir 2024, naik dari posisi awal 2024 sebesar Rp10,54 triliun. Dengan demikian, UUS Aswata mencatat surplus dana tabarru sebesar Rp947 juta.