Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank Digital Moncer tapi Profitabilitas Belum Setara Industri

Bank digital menunjukkan perbaikan kinerja, tetapi profitabilitasnya masih di bawah rata-rata industri perbankan.
Ilustrasi bank digital. / dok Freepik
Ilustrasi bank digital. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa kinerja bank digital mulai menunjukkan perbaikan, tetapi tingkat profitabilitasnya masih lebih rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, secara rentabilitas, bank digital mencatatkan return on asset (ROA) sebesar 1,48% per Juni 2025. Angka ini menunjukkan perbaikan signifikan, meski masih lebih rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan yang mencapai 2,58% pada periode yang sama.

Sebagai catatan, ROA merupakan indikator profitabilitas yang mengukur kemampuan bank menghasilkan laba dari total aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin efisien bank dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan keuntungan.

Oleh karena itu, meskipun bank digital sudah mampu membukukan laba, kinerjanya masih perlu digenjot agar setara dengan rata-rata industri.

“Bank digital memiliki segmen pasar yang berbeda dibandingkan dengan bank-bank besar pada umumnya, dengan skala ekonomi yang juga berbeda,” ujar Dian dalam jawabannya, dikutip Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, akselerasi kinerja bank digital ditopang oleh pemanfaatan teknologi informasi yang canggih, khususnya dalam menyediakan produk dan layanan retail banking yang sesuai dengan karakter nasabah yang melek teknologi.

OJK, lanjut Dian, akan terus mendorong digitalisasi perbankan untuk meningkatkan daya saing industri perbankan Indonesia. Namun, regulator menekankan agar transformasi digital tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, terutama terkait keamanan siber.

“Untuk meningkatkan kualitas sistem keamanan siber bank, OJK juga telah meminta bank untuk kembali meningkatkan dan memperkuat kapabilitas deteksi insiden siber dengan melakukan pemantauan setiap saat terhadap anomali transaksi keuangan,” kata Dian.

Seiring dengan pertumbuhan agresif bank digital, OJK memandang model bisnis ini berpotensi semakin relevan di masa mendatang, meski tantangan keamanan data dan konsistensi profitabilitas masih menjadi pekerjaan rumah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro