Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbandingan Jumlah Nasabah Bank Digital (Jago, Allo Bank Cs), Siapa Teratas?

Berikut perbandingan jumlah nasabah antar bank digital, seperti Bank Jago, Bank Raya, Allo Bank, dan juga Superbank.
Annisa Sulistyo Rini,Reyhan Fernanda Fajarihza
Kamis, 7 Agustus 2025 | 10:15
Ilustrasi bank digital. Dok Istimewa
Ilustrasi bank digital. Dok Istimewa
Ringkasan Berita
  • Bank Jago memimpin dengan 17,2 juta nasabah per Juni 2025, diikuti oleh Allo Bank dengan 12,7 juta nasabah.
  • Bank Raya memiliki lebih dari 1,05 juta pengguna Raya App, sementara Superbank mencatat hampir 4 juta nasabah.
  • Bank digital di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah nasabah dan inovasi produk.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank digital yang ada di Indonesia, seperti Bank Jago (ARTO) hingga Allo Bank (BBHI), telah mengungkap kinerja sepanjang semester I/2025, termasuk dengan jumlah nasabah terkini. Bagaimana perbandingan jumlah nasabah bank digital?

Sebagai informasi, terdapat sejumlah bank yang disebut bank digital meskipun dalam UU Perbankan hanya dikenal dua jenis bank, yaitu bank umum dan bank perekonomian rakyat (BPR). OJK pun tidak mendefinisikan bank digital sebagai jenis bank baru.

Namun, biasanya bank digital memiliki kantor fisik yang terbatas dan memiliki model bisnis dengan penggunaan teknologi yang inovatif dan aman dalam melayani kebutuhan nasabah. Bank digital menjalankan kegiatan usaha, terutama melalui saluran elektronik.

Beberapa bank digital yang dikenal antara lain Bank Jago (ARTO), Bank Raya (AGRO), Allo Bank (BBHI), hingga Superbank. Berikut perbandingan jumlah nasabah antar bank digital tersebut:

Bank Jago

Perbandingan Jumlah Nasabah Bank Digital (Jago, Allo Bank Cs), Siapa Teratas?

Sepanjang semester I/2025, bank dengan ticker ARTO ini melaporkan pertumbuhan di sejumlah indikator kinerja, termasuk jumlah nasabah. Dalam siaran pers perseroan disebutkan per Juni 2025, total nasabah Bank Jago mencapai 17,2 juta.

Jumlah itu termasuk 13,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Jumlah pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebanyak 10 juta nasabah.

Sejalan dengan pertumbuhan nasabah tersebut, himpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago tercatat Rp22,4 triliun atau naik 51% YoY dari Rp14,8 triliun.

"Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam siaran pers pada Kamis (24/7/2025).

Dari sisi pembiayaan Bank Jago membukukan kredit sebesar Rp21,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025 atau tumbuh 37% dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024 sebesar Rp15,7 triliun. Dalam penyaluran kredit Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Bank Raya

Perbandingan Jumlah Nasabah Bank Digital (Jago, Allo Bank Cs), Siapa Teratas?

Bank Raya melaporkan hingga Juni 2025 pengguna Raya App tercatat lebih dari 1,05 juta nasabah. Penggunaan transaksi Raya App juga meningkat 42,7% YoY dan mencapai 2,1 juta transaksi, dengan pertumbuhan digital saving sebesar Rp1,5 triliun atau tumbuh 66,6% YoY.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan pertumbuhan terus meningkat seiring dengan berkembangnya fitur dan inovasi yang dikembangkan oleh Bank Raya di Raya App, yang memenuhi kebutuhan nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari.

Dengan peningkatan tersebut rasio CASA atau dana murah Bank Raya meningkat menjadi 29,72% dari sebelumnya 26,77% pada kuartal II/2024.

Bagus menambahkan dari sisi permodalan, perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio total CAR sebesar 43,99% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 43,14% yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.

"Pencapaian ini merupakan bukti Bank Raya tetap fokus untuk bertumbuh sebagai bank digital yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta fundamental dan manajemen risiko yang baik. Dengan situasi yang menantang, kami selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian sambil melihat peluang untuk tumbuh secara berkelanjutan," ujar Bagus.

Allo Bank

Perbandingan Jumlah Nasabah Bank Digital (Jago, Allo Bank Cs), Siapa Teratas?

Bank digital milik taipan Chairul Tanjung Allo Bank mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan dengan jumlah nasabah sebanyak 12,7 juta nasabah per akhir Juni 2025. Sejalan dengan ini, Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 27% YoY menjadi Rp5,817 triliun.

Plt. Direktur Utama Allo Bank Ari Yanuanto Asah menyatakan di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan, perseroan mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan.

Pendapatan bunga bersih BBHI tumbuh 35% YoY menjadi Rp 358 miliar, sementara pendapatan berbasis biaya tumbuh 78% yoy menjadi Rp82 miliar.

Perseroan pun meraup laba bersih sepanjang semester I/2025 senilai Rp227 miliar. Raihan tersebut tumbuh 13,2% secara tahunan (year on year/YoY) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, senilai Rp200,59 miliar.

Superbank

Perbandingan Jumlah Nasabah Bank Digital (Jago, Allo Bank Cs), Siapa Teratas?

Superbank melaporkan kinerja sepanjang semester I/2025 dengan laba bersih senilai Rp20,1 miliar. Sebagai informasi, kinerja per Juni 2025 menandai satu tahun peluncuran aplikasi digital Superbank pada Juni tahun lalu.

Bank yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, dan KakaoBank ini juga mencatatkan jumlah nasabah hampir 4 juta di seluruh Indonesia. Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan kinerja tersebut merupakan pencapaian luar biasa bagi perseroan.

Menurutnya, hal ini mencerminkan kekuatan model bisnis yang digital-first dan komitmen untuk menghadirkan layanan keuangan yang aman, relevan, dan mudah diakses oleh jutaan masyarakat.

"Kami percaya bahwa cara terbaik menjangkau masyarakat adalah dengan hadir di platform yang sudah mereka gunakan dan percayai. Melalui integrasi yang erat dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, kami mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, dan menyederhanakan pengalaman perbankan dalam keseharian pengguna," ujarnya dalam siaran pers pada Kamis (31/7/2025).

Dari sisi penyaluran kredit, tercatat senilai Rp8,4 triliun atau melonjak 123% secara tahunan. Tigor menyampaikan peningkatan ini seiring dengan strategi akuisisi nasabah dan ekspansi produk pinjaman yang tepat sasaran.

"Pertumbuhan kredit ini turut mendorong kenaikan total aset menjadi Rp15,0 triliun, atau tumbuh 122% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelasnya.

Kemudian, dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Superbank melonjak 748% YoY menjadi Rp8,4 triliun, yang didorong oleh inovasi produk tabungan berbasis ekosistem seperti OVO Nabung by Superbank, produk rek-wallet (rekening e-wallet) yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung secara instan dan aman langsung dari aplikasi OVO mereka dengan bunga 5% per tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro