Bisnis.com,JAKARTA - Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menaikkan batas minimum modal inti bank kecil disambut positif. OJK ingin bank umum kelompok usaha (BUKU I) pynya modal di atas Rp1 triliun.
Direktur Utama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) Sasmaya Tuhuleley mengatakan, dengan modal minimum Rp1 triliun bakal membuat bank lebih leluasa membangun infrastruktur.
"Modal yang cukup besar tersebut dapat digunakan oleh bank untuk membangun infrastruktur seperti IT [information technology] dan jaringan, selain untuk ekspansi kredit," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Dengan infrastruktur tersebut dia yakin bank-bank kecil dapat lebih efisien. Hanya saja, Sasmaya berharap tenggat waktu yang diberikan oleh regulator lebih longgar.
Bank BKE sendiri berencana menambah modal sampai Rp1 triliun pada 2018 atau paling lambat 2019.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Andara Darwin Wibowo mengatakan, meskipun rencana tersebut positif tetapi menurutnya banyak pemilik bank BUKU I yang kesulitan memenuhi persyaratan tersebut.
Di Bank Andara sendiri baru saja mendapat tambahan modal senilai Rp450 miliar dari pemilik baru, APRO Financial. Investor asal Korea Selatan tersebut telah resmi mengakuisisi Andara melalui mekanisme pembelian saham baru sebesar 40%.
Sebelumnya Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengatakan, rencana tersebut merupakan bagian dari upaya OJK untuk mempercepat penguatan modal perbankan terutama bank-bank kecil.
Sebab jika bank hanya mengandalkan pertumbuhan organik maka waktu yang dibutuhkan lebih lama.