Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) mencatatkan laba bersih Rp1,03 triliun pada akhir 2016. Perolehan ini naik 16,25 % dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur R. Suroso mengatakan peningkatan laba tersebut didukung oleh kemampuan pihaknya menekan beban operasional dan mengelola dana murah (current account and saving account/CASA).
"BOPO [beban operasional terhadap pendapatan operasional] kami turun dan CASA kami naik," ujarnya seusai analyst meeting dan paparan kinerja keuangan tahun buku 2016 di Jakarta, Senin (9/1/2016).
Berdasarkan laporan kinerja perseroan, BOPO Bank Jatim turun dari 76,12% menjadi 72,22% secara year on year (y-o-y). Sementara itu, rasio CASA Bank Jatim tercatat sebesar 78,21%.
Sepanjang 2016, dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim di sektor tabungan tumbuh signifikan sebesar 12,61 % (y-o-y) yaitu senilai Rp14,36 triliun.
Di sisi lain, meskipun kondisi ekonomi tahun lalu kurang stabil, bank daerah ini masih mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 4,45 % atau senilai 29,67 triliun.
Suroso mengatakan kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi selama 2016 yaitu sebesar Rp19,80 triliun atau tumbuh 8,89 %. Begitu pula di sektor UMKM yang tercatat senilai Rp4,55 triliun.
Tahun ini Bank Jatim menargetkan penghimpunan DPK meningkat 8% dan penyaluran kredit direncanakan meningkat 8,17%. Dengan demikian total aset perseroan ditargetkan meningkat 7,57% pada akhir 2017.
