Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dato Sri Tahir Borong Saham BNLI, Ini Tanggapan Bos Bank Mayapada

Pembelian saham PT Bank Permata Tbk. oleh pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir memunculkan spekulasi merger antara PT Bank Mayapada Internasional Tbk. dan bank berkode emiten BNLI tersebut.
Dato Sri Tahir
Dato Sri Tahir

Bisnis.com, JAKARTA - Pembelian saham PT Bank Permata Tbk. oleh pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir memunculkan spekulasi merger antara PT Bank Mayapada Internasional Tbk. dan bank berkode emiten BNLI tersebut. 

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan, rencana lanjutan pasca aksi pembelian saham BNLI yang dilakukan Dato Sri Tahir belum sampai ke jajaran manajemen.

Pasalnya, pembelian tersebut masuk dalam domain Tahir sebagai pembeli individu. Sehingga pihaknya belum mengetahui dampak dari pembelian tersebut kepada perseroan.

BERITA SEBELUMNYA:

Sumbang 5 Bus Tingkat, Datuk Sri Tahir Ajak Pengusaha Lain

Tahir Ajak Pengusaha Tingkatkan Kualitas Universitas di Dalam Negeri

"Pembelian saham Bank Permata masih dalam domain Pak Tahir sebagai individu yang membeli saham Bank Permata secara pribadi. Jadi belum sampai ke manajemen Bank Mayapada sehingga kami belum bisa memberikan komentar," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (16/11/2016).

Tahir diketahui mulai membeli saham Bank Permata lewat pasar sejak November 2016. Namun, belum disebutkan berapa besar saham BNLI yang sudah dibeli punggawa Grup Mayapada tersebut.

Sebagai informasi, Per kuartal ketiga tahun lalu, BNLI membukukan kerugian Rp1,23 triliun. Perseroan menyatakan rugi ini diperoleh lantaran masih menyisihkan untuk pencadangan dalam jumlah yang signifikan.

Selain itu, pemilik anak usaha Grup Astra ini juga mengganti Roy Arman Arfandy sebagai direktur utama dan mengangkat Ridha DM Wirakusumah sebagai pengganti.

BACA TERKAIT

Panglima Malaysia Terima Tanda Kehormatan dari Panglima TNI

Pertama di Asia, Dato\' Sri Tahir Jadi Eminent Advocate UNHCR

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper