Bisnis.com, JAKARTA - Capaian kinerja yang positif selama kuartal 2017 mendorong PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. melakukan revisi target dalam rencana bisnis bank (RBB) untuk semester II/2017.
Direktur Utama BTN Maryono menyatakan pihaknya lebih optimistis untuk membukukan perolehan laba pada akhir tahun menjadi Rp3,1 triliun, atau tumbuh 18,7% dibandingkan dengan capaian laba bersih pada 2016 yang berjumlah Rp2,61 triliun.
"RBB ada revisi sedikit tetapi ke arah yang lebih baik, kami lakukan revisi untuk laba, dari proyeksi semula Rp2,8 triliun menjadi Rp3,1 triliun," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (12/6/2017) malam.
Maryono mengatakan, perseroan pada dasarnya tidak merevisi target dari indikator kinerja secara umum. Misalnya, ekspektasi peningkatan penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun masih tetap di level 18% seperti yang direncanakan semula.
Adapun, ekspektasi kenaikan laba bersih emiten bersandi BBTN tersebut diharapkan dapat terkerek sebagai hasil dari upaya efisiensi dan perbaikan rasio kredit bermasalah atau nonperforming ratio (NPL).
Selain itu, laba juga diharapkan dapat tumbuh seiring dengan peningkatan pendapatan terutama pendapatan berbasis komisi.
"Labanya diupayakan dari efisiensi, artinya penurunan NPL yang akan diupayakan di bawah 3% sehingga terjadi pengurangan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dan peningkatan fee based income," katanya.
Secara keseluruhan, hingga April 2017, BBTN telah menyalurkan kredit senilai Rp170,45 triliun atau tumbuh 18% secara year on year dari total Rp144,57 triliun pada April 2016.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan per April 2017 mencapai Rp157,52 triliun atau naik 21,82% secara yoy dari Rp129,29 triliun pada bulan yang sama tahun lalu.
Dengan kenaikan kinerja tersebut, BBTN mencatatkan kenaikan laba bersih sesuai dengan target perseroan atau di level 21,07% yoy. Per April 2017, laba bersih Bank BTN tercatat naik dari Rp651,18 miliar pada bulan yang sama tahun lalu menjadi Rp788,4 miliar.