Bisnis.com, JAKARTA – Nominal transaksi uang elektronik sempat mengalami penurunan di tengah gencarnya seruan cashless society, namun diproyeksi akan kembali naik setelah diberlakukannya elektronifikasi jalan tol pada 31 Oktober 2017 mendatang.
Berdasarkan informasi dari Statitistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nominal transaksi uang elektronik per Agustus 2017 adalah senilai Rp790,69 miliar. Nilai tersebut turun 30,73% dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan ini menjadi anomali, karena transaksi uang elektronik cenderung selalu meningkat setiap waktu sejak diperkenalkan ke publik pada 2007.
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Randi Anto mengatakan, penurunan nominal transaksi yang tidak biasa lebih disebabkan oleh pola musiman. Pada Agustus, penggunaan uang elektronik menurun karena sebagian pengguna alat pembayaran nontunai itu sedang dalam masa libur Lebaran di kampung halaman atau berlibur di luar Jakarta.
“Kemungkinan posisi Juli masih terbawa suasana Lebaran dan juga masih banyak aktivitas liburan. Posisi September, transaksi sudah tumbuh lagi,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (3/10).
Randi menambahkan, transaksi uang elektronik BRI yang diberi label Brizzi justru meningkat per Agustus 2017. Peningkatan transaksi diklaim mencapai sekitar 15% secara year on year. Pada September, transaksi diperkirakan akan melonjak menjadi 20%-25% seiring dengan semakin dekatnya masa berlaku kewajiban elektronifikasi jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=348&h=261)
