Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mantap Kebut Digitalisasi Layanan

Bank Mandiri Taspen Pos atau Mantap akhir tahu ini akan mengebut realisasi digitalisasi layanan untuk memberikan kemudahan bagi pensiunan.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen Pos  (Bank Mantap) Josephus K Triprakoso (tengah) bersama Preskom Abdul Rachman (kiri) dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia Syamsul Hidayat, di sela pencatatan perdana obligasi, di Jakarta, Rabu (12/7)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) Josephus K Triprakoso (tengah) bersama Preskom Abdul Rachman (kiri) dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia Syamsul Hidayat, di sela pencatatan perdana obligasi, di Jakarta, Rabu (12/7)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, MANGUPURA—Bank Mandiri Taspen Pos atau Mantap akhir tahu ini akan mengebut realisasi digitalisasi layanan untuk memberikan kemudahan bagi pensiunan.

Dirut Bank Mantap Josephus K Triprakoso menyebutkan salah bentuk digitalisasi tersebut adalah penggunaan teknologi seperti mobile banking.

"Mudah-mudahan barangnya kelihatan akhir tahun ini.

Tahun depan adalah tahun teknologi ada perubahan teknologi kami. Kedepannya untuk pensiunan tapi produknya ya universal, artinya mempermudah orang, ke depan itu trennya," jelasnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RSUP LB) di Kuta, Senin (9/10/2017).

Josephus menuturkan ke depan penggunaan teknologi semacam mobile banking akan semakin tinggi seiring ketergantungan nasabah. Kondisi itu diperkuat dengan adanya survei yang menyatakan transaksi di kantor bank berkurang dan rerata beralih ke jaringan elektronik.

Dia mengungkapkan perubahan perilaku tersebut juga menjadi perhatian Bank Mantap. Menurutnya, meskipun nasabah bank milik Mandiri dan Taspen ini sebagian besar adalah pensiunan tetapi wajib untuk tetap mendapatkan layanan seperti perkembangan jaman.

"Bukan berati karena nasabahnya pensiunan kami akan melupakan perkembangan itu. Peta pensiunan di kami, yang umurnya 50an baru banyak, artinya usia pensiunan dari sekarang mulai main gawai makanya kami harus persiapkan ke situ. Mungkin saja ke depan pensiunan kurang kumpul-kumpulnya karena kemudahan teknologi," jelasnya.

Makanya mulai tahun depan Bank Mantap akan akan layani pensiunan dengan teknologi baik melayani transaksi maupun pembayaran. Josephus optimistis rencana tersebut akan direalisasikan karena sudah mendapatkan suntikan modal dari Mandiri dan Taspen senilai Rp200 miliar untuk untuk ekspansi bisnis, khususnya infrastruktur digital pada 2018.

Bank Mandiri menyetorkan senilai Rp 119 miliar dan Taspen Rp 81 miliar. Dia menjelaskan meskipun nilai setorannya berbeda, tetapi porsi kepemilikan kedua pemegang saham tetap sama. Tambahan modal yang disetujui dalam RUPS LB itu sekaligus untuk memperkuat tenaga penjualan di seluruh wilayah.

Direktur Bank Mantap Nurkholis Wahyudi menambahkan layanan digital dan tenaga penjualan akan ditingkatkan demi meningkatkan kinerja perseroan. Hingga kuartal ketiga tahun ini, Bank Mantap menunjukkan bahwa kinerja perseroan semakin membaik di tengah situasi makroekonomi dan daya beli masyarakat yang belum kondusif.

Hingga September 2017, Bank Mantap berhasil membukukan laba sebesar Rp153 miliar (sebelum pajak), sedangkan laba bersih perseroan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp110 miliar, tumbuh 172,7% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.

Total kredit yang disalurkan Bank Mantap mencapai Rp9,15 triliun, melonjak 108,4% dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai Rp 3,56 triliun.

Nurkholis menjelaskan pertumbuhan kredit Perseroan dimotori oleh segmen pensiunan yang meningkat 368,7% secara yoy menjadi Rp 6,99 triliun, dengan rasio NPL kredit secara keseluruhan yaitu 0,62%. Pada periode yang sama dari penyaluran kredit UMKM tumbuh sebesar 184,9% menjadi Rp 6,90 triliun, sedangkan kredit non UMKM mencapai Rp 2,25 triliun atau tumbuh sebesar 97% secara yoy.

“Pertumbuhan laba perseroan disamping ditopang laju kredit juga berhasil melakukan efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio BOPO dari 85,61% menjadi 84,85% dan biaya atas pendapatan (CER) dari 72,72% menjadi 65,33%,” tegas Nurkholis.

Direktur Bank Mantap Muhamad Gumilang memamaparkan sampai dengan September 2017 posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 8,72 triliun, meningkat sebesar 108,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Komposisi DPK perseroan masih didominasi oleh deposito yaitu sebanyak 82,3% disusul oleh tabungan 17,3% dan giro sebesar 0,4%. Pada periode yang sama, fee based income Bank Mantap juga tumbuh 309,3% menjadi Rp113,3 miliar secara yoy. Sementara rasio LDR perseroan berada pada kisaran 85,44% dan CAR mencapai 20,73%.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan kinerja perseroan terlihat dari posisi asset yang tumbuh 152,7% dibandingkan dengan posisi September tahun lalu dari Rp5 triliun menjadi Rp12,65 triliun,” ungkapnya.

Tambah Direksi dan Hilangkan Pos

Rapat umum pemegang saham luar biasa Bank Mandiri Taspen Pos memutuskan untuk menetapkan Corsec PT Taspen (Persero) Iwan Soeroto sebagai salah satu jajaran direksi. Iwan diangkat untuk menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh perwakilan PT Pos Indonesia di Bank Mantap, Ihwan Sutardiyanta.

Penunjukan Direktur dari Taspen merupakan perwujudan sinergi BUMN antara Bank Mandiri dan Taspen sebagai perusahaan induk serta sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi Bank Mantap dengan perusahaan induk. Keputusan itu akan dilaporkan kepada OJK untuk mendapatkan pengesahan setelah melakukan fit and proper test.

Selain menetapkan Iwan, RUPS LB juga menyetujui dan mengesahkan perubahan nama perusahaan dari sebelumnya PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi PT Bank Mandiri Taspen. Sebagai informasi, PT Pos Indonesia sudah tidak menjadi salah satu pemegang saham.

Perubahan nama dan logo akan diajukan kepada OJK untuk mendapatkan persetujuan. Bank Mantap rencananya akan melakukan salah satu perubahan materi branding yaitu logo perusahaan, akan tetapi tidak merubah nickname perusahaan yaitu Bank Mantap yang sudah akrab dengan publik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper