Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Uang Elektronik BNI Syariah Capai Target

PT Bank BNI Syariah menyatakan pertumbuhan volume uang elektronik yang bernama Tap Cash BNI Syariah terus meningkat seiring dengan keunggulan yang ditawarkan perseroan.
Karyawati PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melayani nasabah di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melayani nasabah di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah menyatakan pertumbuhan volume uang elektronik yang bernama Tap Cash BNI Syariah terus meningkat seiring dengan keunggulan yang ditawarkan perseroan.

Menurut Kepala Divisi Pendanaan dan Transaksi BNI Syariah Rima Permatasari, sejak diluncurkan pada akhir tahun lalu, total Tap Cash BNI Syariah yang beredar di masyarakat mencapai lebih dari 20.000.

"Volumenya terus meningkat. Target kami 20.000-an kartu tahun ini sudah achieved. Produk ini hasil co-branding dengan perusahaan induk Bank BNI," katanya kepada Bisnis, Senin (9/10/2017).

Dia menjelaskan, penggabungan merek dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tersebut menjadi salah satu keunggulan uang elektronik BNI Syariah dibandingkan pesaing, terutama dari segi kemudahan transaksi.

Pasalnya, pemanfaatan jaringan digitalisasi BNI membuat nasabah uang elektronik BNI Syariah dapat melakukan pengecekan sisa saldo hingga pengisian ulang lewat sistem mobile banking atau lewat aplikasi Tap Cash Go.

"Ini memudahkan pengguna BNI Tap Cash sebab mereka tidak perlu harus ke ATM untuk mengecek atau top up saldonya. Mungkin kalau yang uang elektronik lain dia tidak bisa melihat sisa saldo kecuali saat di tap di mesin," tuturnya.

Sementara itu, terkait dana masyarakat atau dana pihak ketiga yang dihimpun BNI Syariah sampai dengan paruh pertama tahun ini tercatat Rp27 triliun. Nilai tersebut tumbuh 22,1% secara year on year dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar Rp22 triliun.

"Alhamdullilah, DPK kami terus meningkat dengan growth di atas 20%, terutama ditopang tabungan yang tumbuh di atas rata-rata industri yang hanya belasan persen. Sekarang rasio dana murah atau CASA (current account saving account) sekitar 48% - 49%," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper