Bisnis.com, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menegaskan pihaknya akan memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan uang tunai selama masa libur Lebaran tahun ini.
Pihak BNI mengatakan, kebutuhan uang tunai selama Ramadhan 2018 diperkirakan mencapai Rp13,7 triliun per pekan, dengan kebutuhan kas tertinggi terjadi pada pekan ke-4 Ramadan sebesar Rp19,9 triliun. Kebutuhan tersebut meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu.
Pemenuhan kebutuhan uang tunai tersebut akan dipasok dari berbagai sumber, dalam hal ini pemenuhan internal sebesar 67% dan eksternal (Bank Indonesia dan Transaksi Uang Kartal Antar Bank) sebesar 33%.
Sebagaimana dikutip dari siaran pers, BNI menyatakan peningkatan jumlah uang tunai yang disediakan BNI tersebut telah mempertimbangkan beberapa indikator, seperti pertambahan jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) dan gerai BNI yang saat ini berjumlah 18.104 ATM dan outlet di seluruh Indonesia.
Selain itu, faktor lainnya adalah pertimbangan faktor inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang pasca kenaikan bahan bakar minyak dan kenaikan inflasi oleh siklus alami selama Ramadan dan Idulfitrii.
Untuk memudahkan masyarakat memperoleh uang tunai, BNI juga turut berpartisipasi dalam program penukaran uang dari Bank Indonesia. Selain itu, BNI juga meningkatkan pemantauan ATM selama 24 jam melalui pusat pemantauan BNI Command Center dan pemantauan ATM di setiap Kantor Wilayah.
ATM BNI juga telah dilengkapi dengan beberapa komponen pengaman, antara lain kamera CCTV di setiap ruang ATM, PIN Shield (kanopi penutup keypad), alat anti trapping, dan stiker petunjuk dan himbauan transaksi aman.
Selain keamanan, BNI juga tetap memberikan kenyamanan nasabah dengan tetap menjaga kebersihan ruang ATM, memelihara lampu dan AC, serta memperbanyak ATM Galery untuk menurunkan tingkat antrian.