Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Dorong Kolaborasi Fintech dan Multifinance

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan mendorong kolaborasi antara industri multifinance dan fintech peer-to-peer (P2P) lending.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian (Persero) Teguh Wahyono menerima cinderamata dari Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo dalam acara Peta Masa Depan Industri Multifinance di Tengah Kehadiran Fintech, di Jakarta, Kamis (28/3).-JIBI/Nindya Aldila
Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian (Persero) Teguh Wahyono menerima cinderamata dari Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo dalam acara Peta Masa Depan Industri Multifinance di Tengah Kehadiran Fintech, di Jakarta, Kamis (28/3).-JIBI/Nindya Aldila

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan mendorong kolaborasi antara industri multifinance dan fintech peer-to-peer (P2P) lending.

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan mengatakan regulator perlu waktu untuk mengatur atmosfer antara lembaga keuangan konvensional seperti perbankan dan multifinance dalam menghadapi kemunculan fintech.

Dia meyakini bisnis multifinance tidak akan terpengaruh oleh kehadiran fintech karena dia memprediksi baik industri motor, mobil, alat berat dan infrastruktur akan tumbuh positif. Kemungkinan yang terkena dampak multifinance yang bergerak di bidang home appliances financing, tetapi pemain di lini ini juga masih sangat kecil.

“Kasih kami waktu untuk mengatur traffic ini. Kami sedang merancang traffic ini tidak saling serobot. Ada ketertiban dan keteraturan setelah hadirnya fintech. Ini butuh penanganan yang tidak mudah karena ada unsur inklusi dan kemampuan mereka membangun perusahaan gadai yang established,” ujarnya dalam acara Peta Masa Depan Industri Multifinance di Tengah Kehadiran Fintech yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, Kamis (28/3/2019).

Dia memastikan setiap kerja sama lembaga keuangan multifinance harus dilakukan dengan fintech yang terdaftar di OJK. Hal ini agar OJK lebih mudah mengawasi tanggung jawab platform dalam menjaga manajemen risiko.

“Ini tidak bisa dihindari lagi. Kolaborasi adalah momen, kalau momennya hilang selesai,” tambahnya.

Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi menilai masuknya industri multifinance sebagai lender fintech bakal membuat operasional pembiayaan fintech menjadi lebih murah.

“Biaya akuisisi jadi lebih rendah. Kami melihat fintech jadi mitra bank untuk mengakuisisi nasabah UMKM lebih efisien. Jadi fintech yang mengambil peran untuk melakukan proses underwriting, tapi keputusan tetap di bank,” katanya.

Saat ini fintech tidak hanya mengandalkan sumber data tradisional seperti KTP, kartu keluarga ataupun slip gaji. Fintech menggunakan data non tradisional sebagai basis untuk melihat credit worthiness seorang nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper