Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Kresna Mitra Tbk. atau Kresna Insurance membukukan laba Rp27,7 miliar pada Q1/2019, menurun 42,03% secara tahunan. Penurunan hasil investasi dinilai menjadi faktor menurunnya laba korporasi.
Berdasarkan laporan keuangan Q1 Kresna Insurance, laba bersih korporasi pada Q1/2019 tercatat menurun dibandingkan dengan Q1/2018 senilai Rp47,8 miliar. Laba komprehensif perusahaan pada Q1/2019 senilai Rp28,5 miliar pun menurun 39,4% dibandingkan dengan Q1/2018 senilai Rp47,1 miliar.
Meskipun begitu, korporasi membukukan premi Rp304,8 miliar pada Q1/2019 yang melesat 372,6% dibandingkan dengan premi Q1/2018 senilai Rp64,4 miliar. Klaim yang dibayarkan pada Q1/2019 mencapai Rp32 miliar atau meningkat 44,07% dibandingkan dengan Q1/2018 senilai Rp22,2 miliar.
Korporasi membukukan hasil underwriting Rp22,3 miliar pada Q1/2019, jumlah tersebut meningkat 111,4% dibandingkan dengan Q1/2018 senilai Rp10,5 miliar. Lalu, beban usaha yang dibukukan korporasi pada Q1/2019 mencapai Rp16,5 miliar atau menurun 5,3% dibanidngkan dengan Q1/2018 senilai Rp17,4 miliar.
Presiden Direktur Kresna Insurance Pepe Arinata menjelaskan, penurunan laba disebabkan oleh menurunnya hasil investasi korporasi. Pada Q1/2019, Kresna Insurance membukukan hasil investasi Rp22,4 miliar atau menurun 58,2% dibandingkan dengan Q1/2018 senilai Rp53,8 miliar.
"Memang betul hasil underwriting kami pada Q1/2019 ini lebih dari 100%, tapi memang kami akui hasil investasi pada Q1/2019 kurang bagus. Tapi itu [hasil investasi] kan bukan menjadi kewajiban kami, kewajiban kami adalah bagaimana premi tumbuh dan laba usaha tumbuh," ujar Pepe dalam acara paparan publik Kresna Insurance, Selasa (14/5/2019).
Hasil investasi tercatat negatif meskipun terdapat kenaikan nilai investasi sebesar 6,5% secara year to date. Pada Q1/2019 nilai investasi tercatat senilai Rp630,7 miliar atau meningkat dari Rp592,2 miliar pada akhir 2018.
Aset perusahaan pada Q1/2019 mencapai Rp1,2 triliun atau meningkat 23,8% secara year to date. Pada akhir 2018 aset Kresna Insurance tercatat senilai Rp969,8 miliar.
Pepe menjelaskan, meskipun laba perusahaan menurun pada Q1/2019 pihaknya optimistis kinerja perusahaan akan tumbuh sepanjang 2019. Hal tersebut didorong oleh capaian premi pada Q1/2019 yang tinggi, sehingga dia menilai secara tahunan premi yang dibukuan Kresna Insurance akan tumbuh.
"Saya bilang [target pertumbuhan laba pada 2019] masih single digit dulu,"ujar Pepe.