Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia terus memperkuat peran sebagai regulator di bidang sistem pembayaran di era ekonomi digital ini melalui Festival Edukasi Bank Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi menyatakan, BI mempunyai fungsi untuk menyeimbangkan perkembangan teknologi dengan risiko melalui empat peran utama.
Pertama, mengatur teknologi yang akan digunakan. Kedua, menyiapkan sandbox untuk melakukan uji terhadap inovasi. Ketiga, memberikan izin. Keempat, melakukan pengawasan.
Rosmaya menyatakan hal tersebut dalam pembukaan Festival Edukasi Bank Indonesia (FESKABI) hari ini (29/10/2019) di Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Tema FESKABI yang diusung tahun ini adalah "QRIS (QR Code Indonesian Standard): Pembayaran Digital Ala Milenial". Hal ini sejalan dengan kebijakan BI yang berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan sistem pembayaran dan memfasilitasi perkembangan ekonomi digital dan inklusi keuangan Indonesia.
FESKABI yang dulu merupakan BI Goes To Campus, adalah kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan BI secara rutin sejak 2013. Tujuannya memberi edukasi mengenai fungsi, tugas dan kebijakan terkini Bank Indonesia kepada generasi milenial khususnya mahasiwa di berbagai kota di Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi, untuk meningkatkan pemahaman generasi milenial tentang kebijakan terkini BI.
Selain kegiatan sosialisasi dan edukasi, rangkaian FESKABI juga memperlombakan kompetisi video dan blog yang telah dibuka sejak 26 September 2019 sampai dengan 20 November 2019 dan terbuka untuk umum.
FESKABI selanjutnya akan dilaksanakan Universitas Negeri Manado pada 4 November 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel