Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo telah meraup laba bersih Rp14,84 miliar pada kuartal I/2024, turun 31,98% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada kuartal I/2023 senilai Rp21,83 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bank didorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 10,94% yoy menjadi Rp140,53 miliar.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga turun 63 basis poin (bps) ke level 3,54% pada Maret 2024, dari 4,17% pada Maret 2023.
Kemudian, pendapatan berbasis komisi atau fee based income turun 16,93% yoy menjadi Rp13,96 miliar. Pendapatan lainnya juga turun 13,1% yoy menjadi Rp7,87 miliar.
Rasio profitabilitas BABP pun memburuk jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang turun dari 0,68% pada Maret 2023 menjadi 0,43% pada Maret 2024. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan berkurang.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga turun dari 3,52% pada Maret 2023 menjadi 1,77% pada Maret 2024. Artinya, semakin berkurang kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, Bank MNC telah menyalurkan kredit Rp10,22 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh tipis 1,8% yoy. Meski begitu, aset naik 12,13% yoy menjadi Rp18,29 triliun pada kuartal I/2024.
Adapun, kualitas aset memburuk dilihat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang naik dari 3,58% pada Maret 2023 menjadi 4,23% pada Maret 2024. NPL net pun naik dari 2,27% menjadi 2,86%.
Bank MNC telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp13,91 triliun pada tiga bulan pertama 2024, naik 17,65% yoy. Namun, raupan dana murah atau current account saving account (CASA) turun 7,18% yoy.