Modal Inti Sudah di Atas Rp1 Triliun, BYB Siap Menyandang Predikat BUKU II

Dengan telah masuknya dana segar hasil aksi korporasi tersebut, perseroan telah masuk ke dalam kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti di atas Rp 1 triliun..
Foto: Dok. Bank Yudha Bhakti
Foto: Dok. Bank Yudha Bhakti

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi korporasi PT Bank Yudha Bhakti Tbk (“Perseroan”) terkait dengan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue berjalan mulus setelah mengantongi izin efektif OJK pada 18 Juni 2020.

Perseroan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1.320.381.878 lembar saham atau setara 17,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Hingga hari ini, Selasa (07/07/2020) penempatan dana hasil aksi korporasi tersebut berjumlah Rp. 150 miliar termasuk porsi Akulaku di dalamnya. Selaku pemegang saham Perseroan, Akulaku sudah berkomitmen menyerap right issue tersebut sesuai haknya.

Dengan telah masuknya dana segar hasil aksi korporasi tersebut, perseroan telah masuk ke dalam kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti di atas Rp 1 triliun. Pasalnya, modal inti Perseroan sebelum aksi korporasi berlangsung hingga akhir Juni 2020 telah mencapai Rp 936,4 miliar.

Ruang bagi Perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis tentu akan semakin terbuka lebar dengan meningkatnya permodalan. Perseroan tengah melakukan transformasi menuju bank digital dan dalam waktu dekat akan hadir dengan wajah baru yang lebih segar. Sejalan dengan perubahan nama dan logo yang lebih menarik yang mencerminkan visi dan semangat baru Perseroan.

Sejalan dengan transformasi digital itu, Perseroan akan menyasar pasar baru yakni kalangan milenial guna melengkapi bisnis inti yang dimiliki perseroan saat ini yaitu segmen pensiunan. Dengan adanya market anyar itu, Perseroan akan menjadi lembaga jasa keuangan yang lengkap yang bisa memenuhi kebutuhan anak muda hingga orang tua.

Sepanjang tahun ini, kinerja Perseroan masih solid. Hal tersebut dibuktikan dengan akan dipublikasikannya kinerja Perseroan Semester I 2020 pada bulan ini dimana laba tahun berjalan mencapai Rp 19 miliar dan Non Performing Loan (NPL) gross ada di bawah 5%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper