Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai dampak aktivitas produksi terhadap penyerapan kredit perbankan dan banjir tekstil impor, antara lain, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (21/7/2020).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Mesin Produksi Seret. Aktivitas produksi yang terbatas akibat pandemi Covid-19 menyebabkan penyerapan kredit perbankan tersendat dan berada dalam titik terendah dalam 2 dekade terakhir.
Gagasan DMO Picu Polemik. Gagasan mengenai perlunya penerapan aturan kewajiban pasar lokal atau domestic market obligation (DMO) pada minyak sawit mentah masih menimbulkan polemik tajam di kalangan pelaku usaha.
Industri TPT Terancam Mati Suri. Industri tekstil nasional terancam mati suri pada paruh kedua tahun ini, mengingat masih membanjirnya tekstil dan produk tekstil impor di tengah tekanan pandemi Covid-19.
RI Sasaran Empuk Praktik Unfair Trade. Produk impor berpotensi membanjiri pasar dalam negeri seiring dengan pemulihan ekonomi di berbagai negara mitra dagang. Untuk itu, pemerintah mesti bersiap menghadapi risiko maraknya unfair trade saat era kenormalan baru.
Klaster Perkantoran Diwaspadai. Penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta masih cukup tinggi sehingga kepatuhan protokol kesehatan sangat penting. Seiring pembatasan sosial berskala besar transisi fase I dikhawatirkan muncul klaster perkantoran.
Ada Peluang Di Balik Resesi. Pandemi virus corona mulai berdampak buruk bagi perekonomian sejumlah negara, salah satunya Singapura yang mengalami resesi. Lantas, apa pengaruhnya bagi sektor transportasi dan logistik di Indonesia?
27 Negara Terancam Krisis Pangan. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO mengidentifikasi 27 negara berada di ambang krisis pangan karena pandemi Covid-19.
Waspadai Pelemahan Lanjutan. Pelemahan pertumbuhan kredit modal kerja per Mei 2020 yang tercatat terendah dalam dua dekade terakhir patut diwaspadai. Pemulihan penyaluran segmen kredit ini perlu dipacu demi menggairahkan kembali ekonomi.
Tarik Menarik Stimulus Jumbo Benua Biru. Uni Eropa telah sepakat menggelontorkan stimulus senilai 750 miliar euro untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Namun, realisasinya terbukti tak semudah menyusun rencana di atas kertas.
Lelang Koleksi Seni Demi Tetap 'Terbang'. Besarnya dampak pandemi virus corona atau Covid-19 terhadap industri penerbangan membuat maskapai harus putar otak ekstra keras menutup ‘lubang’. British Airways pun melirik langkah yang tak biasa. Seperti apa?