Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas kinerja bank besar harus tergerus selama delapan bulan pertama tahun ini. Terutama dalam hal perolehan laba. Efek pandemi Covid-19 menjadi salah satu pengganjal utamanya, di mana sejumlah bank meningkatkan pencadangannya.
Setidaknya, hingga Selasa (27/10/2020) terdapat tiga bank berukuran jumbo yang telah melaporkan kinerjanya sampai kuartal III/2020. Mereka adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk melaporkan di tengah pandemi Covid-19, perseroan membukukan laba konsolidasi sebesar Rp20 triliun hingga kuartal III/2020. Capaian itu turun 4,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Meski menurun, laba perseroan tumbuh 37,8 persen secara kuartalan (qoq) menjadi Rp7,79 triliun sepanjang kuartal III/2020 . Sementara pada kuartal II/2020 laba bersih BCA senilai Rp5,65 triliun, kuartal I/2020 sebesar 6,58 triliun.
"Pada kuartal I masih lumayan normal. Kuartal II menjadi titik nadir paling rendah, karena PSBB ekonomi kita betul betul stagnan. Kuartal II kita drop, tetapi bisa recovery di kuartal III ini," jelas Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan virtual Senin (26/10/2020).
Jahja mengatakan penurunan laba tersebut disebabkan karena meningkatnya biaya pencadangan. Laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) BCA naik 13,5 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp33,8 triliun.