Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Perbarui Suku Bunga Depositonya, Cek Di Sini!

Menyusul pemangkasan bunga acuan dan tingkat bunga penjaminan, Bank CIMB Niaga melakukan penyesuaian suku bunga depositonya.
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk. kembali melakukan penyesuaian suku bunga depositonya jelang akhir tahun.

Berdasarkan data Terbaru Suku Bunga Deposito Rupiah (IDR) Bank CIMB Niaga yang disampaikan kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020), nominal penempatan lebih dari Rp8 juta berhak mendapat suku bunga simpanan 3,25 persen per tahun untuk 1 bulan.

Kemudian, bunga deposito rupiah untuk tenor 3 bulan sebesar 3,35 persen per tahun, tenor 6 bulan sebesar 3,50 persen, dan 3,50 persen per tahun untuk 12 bulan.

Sebelumnya, perseroan memangkas suku bunga deposito rupiah pada 1 Oktober 2020. Saat itu, bank dengan aset keenam terbesar di Indonesia ini menetapkan suku bunga deposito sebesar 3,25 persen per tahun untuk tenor 1 bulan.

Selanjutnya, bunga 3,50 persen untuk tenor 3 bulan. Adapun, tenor 6 bulan dan 12 bulan masing-masing 3,75 persen per tahun.

Jangka Waktu Deposito Rupiah (IDR)
Nominal Penempatan lebih dari Rp8 juta
1 bulan3,25% p.a.
3 bulan3,35% p.a.
6 bulan3,50% p.a. 
12 bulan3,50% p.a. 

Sebagai informasi, Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masih agresif memangkas suku bunga acuan dan penjaminannya.

Dengan turunnya suku bunga tersebut, perbankan harusnya masih memiliki ruang untuk efisiensi lebih lanjut dengan penurunan suku bunga simpanannya.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan penurunan suku bunga penjaminan yang lebih agresif lebih disebabkan oleh suku bunga simpanan yang masih terus turun sampai akhir tahun ini.

Di samping itu, Bank Indonesia juga telah menurunkan suku acuan secara agresif, sehingga LPS merasa perlu untuk melakukan penyesuaian lebih agresif sebelum akhir tahun ini.

"Kami tidak agresif. Kami bahkan baru turunkan September tapi bank sentral sudah lebih dulu, dan itu pun masih kejar-kejaran. Jadi kami turunkan sesuai kebijakan bank sentral. Kami juga tidak mau jadi bank sentral kedua yang menghalangi transmisi kebijakan moneter dari BI, dan didukung data-data pasar yang membuka ruang untuk turunkan bunga penjaminan," katanya.

Dia pun menyampaikan LPS berharap transmisinya kita harapkan akan lebih cepat lagi karena bank-bank sudah terus tren penurunan suku bunga acuan.

"Kami mengharapkan transmisi ini akan diteruskan ke dalam suku bunga kredit oleh perbankan sehingga kita mengharapkan ada respon dari korporasi sehingga tren pertumbuhan kredit yang terkontraksi bisa sedikit naik," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper