Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI: Para Bankir, Kalau Ingin 'Disowani', Lama-lama Anda Ditinggalkan!

Perry mengatakan pandemi Covid-19 mempercepat digitalisasi ekonomi keuangan. Saat ini ada sekitar 15 bank yang sangat agresif mengembangkan layanan digital banking.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengingatkan kepada para bankir tentang kebutuhan layanan digital banking. Jika bank tidak segera bertransformasi, maka bank akan ditinggalkan nasabahnya untuk beralih ke bank yang memiliki layanan digital lebih baik.

Perry mengatakan pandemi Covid-19 mempercepat digitalisasi ekonomi keuangan. Saat ini ada sekitar 15 bank yang sangat agresif mengembangkan layanan digital banking.

Digital banking termasuk layanan online banking, mobile banking, maupun transaksi lainnya yang tidak membutuhkan tatap muka. Perry mengatakan nilai transaksi keuangan digital begitu besar selama pandemi.

Dia menyebut transaksi digital banking mencapai senilai Rp27.036 triliun pada 2020. Transaksi digital banking diperkirakan akan meningkat menjadi Rp32.206 pada 2021.

Nilai transaksi di e-commerce dan market place juga tumbuh pesat. Transaksi e-commerce mencapai Rp253 triliun pada 2020, meningkat dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp225 triliun. Pada tahun ini, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp337 triliun atau tumbuh 33,2% secara year on year (yoy).

Transaksi uang elektronik mencapai Rp201 triliun pada 2020. Pada tahun ini, transaksi uang elektronik diperkirakan akan mengalami kenaikan 32,3% mencapai Rp266 triliun.

Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat agresif melakukan digitalisasi pembayaran karena melihat pesatnya perkembangan ekonomi keuangan digital.

Perry mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital banking sangat besar. Masyarakat kini menginginkan bertransaksi lebih mudah melalui ponsel mereka baik untuk pembukaan rekening baru, transfer, maupun kredit. Sehingga bank juga dituntut untuk melayani nasabahnya melalui pengembangan digital banking.

"Makanya para bankir, apakah Anda ingin disowani? Lama-lama Anda ditinggalkan, dijamin. Kalau para bankir masih ingin customer sowan ke panjenengan semuanya, Anda kemudian ga ada kerjaan, akan ditinggalkan konsumen. Karena konsumen herus Anda service, caranya melalui digital banking," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper