Bisnis.com, JAKARTA – Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya menyebutkan proses restrukturisasi terus dilakukan. Hingga 23 April 2021, progres rekturisasi terus bertambah dan diharapkan dapat selesai pada 31 Mei 2021.
R. Mahelan Prabantarikso, Koordinator Juru Bicara Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya, mengatakan bahwa untuk polis korporasi progresnya telah mencapai 81,1%, di mana 1.638 polis telah direstrukturisasi dari total polis korporasi yang sebanyak 2.004.
“Ini perusahaan di mana masing-masing perusahaan pasti punya pegawai dan pensiunan. Pada kisaran 80%, kami kira ini respon positif dan memahami apa yang terjadi di Jiwasraya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Mahelan Prabantarikso mengungkapkan hal itu ketika menjadi pembicara Dialog Bisnis, Penerapan Good Corporate Governance di Industri Asuransi yang diselenggarakan Bisnis Indonesia.
Pembicara lainnya ialah Kapler A. Marpaung Pengamat Asuransi dan Dosen Program MM-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan Supriyono, Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mahelan menambahkan, untuk polis ritel telah mencapai 74,8% atau sebanyak 134.232 polis yang telah direstrukturisasi dari total polis ritel sebanyak 179.253. Untuk polis bancassurance telah mencapai 92,7%, di mana 16.192 pemegang polis telah setuju restrukturisasi dari total 17.459 polis.
“Kami terus melakukan pendekatan persuasif untuk mengajak mengikuti program restrukturisasi yang akan berakhir pada 31 Mei 2021,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk nasabah retail terbagi atas dua, yakni unit link dan non-unit link. Tantangan yang dihadapi saat ini ialah banyak nasabah yang pindah alamat, sehingga sulit dihubungi.
Untuk itu, manajemen baru Jiwasraya mengajak agar pemegang polis datang ke kantor cabang terdekat untuk mengikuti restrukturisasi.
“Kami upayakan yang terbaik dan berharap bisa mengajak semua teman-teman untuk restrukturisasi hingga 31 Mei 2021,” ujarnya.
