Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Tapering The Fed Lebih Cepat dari Ekspektasi

Menkeu Sri Mulyani mengatakan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat atau tapering The Fed ternyata jauh lebih cepat dari ekspektasi.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan tapering Federal Reserve (The Fed) lebih cepat dari ekspektasi.

Hal itu diungkapkan saat konferensi pers APBN KITA yang ditayangkan secara virtual, Kamis (23/9/2021). Sri Mulyani mengungkapkan pemulihan ekonomi dunia tetap lebih kuat, meskipun ada bebeberapa kendala yang dihadapi.

"Karena ada normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat yang dilihat jauh lebih cepat dari ekspektasi. Diakibatkan karena inflasi yang mengalami kenaikan cukup tinggi dan persisten di AS," ujarnya, Kamis (23/9/2021).

Jika angka inflasi bisa dikendalikan, lanjutnya, maka kemudian menimbulkan juga dampak terhadap posisi dari dolar AS.

Menurutnya, Federal Reserve Chair Jerome Powell menyampaikan bahwa tapering akan dilakukan akhir tahun 2021. Meski demikian, Sri Mulyani memprediksi kenaikan suku bunga acuan di AS baru akan terjadi pada 2023.

"Tetap saja pernyataan yang disampaikan menimbulkan reaksi di pasar keuangan dan pasar modal sehingga memang selalu akan dilihat bagaimana posisi dari kebijakan perekonomian terutama di sisi moneter Amerika," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani mengatakan OECD memperkirakan pemulihan ekonomi dunia tetap akan kuat, yaitu 5,7 persen pada 2021. Angka tersebut, lanjutnya, memang lebih rendah 0,1 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya.

"Kita lihat dalam laporan OECD, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi disebabkan munculnya varian Delta dan kemudian pemulihan ekonomi dunia yang tidak merata," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral Amerika Serikat dapat memulai pengurangan program pembelian obligasi atau tapering pada November tahun ini dan menyelesaikan prosesnya pada pertengahan 2022.

Dilansir Bloomberg, Powell yang menjelaskan langkah pertama bank sentral AS untuk menarik dukungan pandemi darurat untuk ekonomi, mengatakan kepada wartawan bahwa tapering bisa dilakukan segera setelah pertemuan kebijakan berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper