Bank Raya Indonesia (AGRO)
Bank Raya Indonesia belum mengeluarkan laporan keuangan untuk kuartal IV/2021. Merujuk pada laporan keuangan kuartal III/2021, perusahaan yang awalnya bernama BRI Agro ini membukukan kerugian sebesar Rp1,83 triliun. Kondisi tersebut berbalik dibandingkan dengan kuartal III/2020, di mana bank masih menorehkan laba senilai Rp25,4 miliar.
Bank Raya Indonesia juga mencatatkan penurunan total aset sebesar 26,7 persen yoy pada kuartal III/2021, menjadi Rp20,53 triliun. Total DPK yang dihimpun tercatat sebesar Rp16,852 triliun, turun 26,71 persen secara tahunan.
Bank Neo Commerce (BBYB)
Pada kuartal III/2021, Bank Neo Commerce mencatatkan total aset senilai Rp8,08 triliun, naik 49,16 persen yoy. Perusahaan berkode saham BYBB menyalurkan kredit sebesar Rp3,84 triliun.
Dari sisi DPK, Bank Neo Commerce berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,67 triliun, naik 69,28 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp3,94 triliun. Sayangnya, perusahaan masih merugi. Pada kuartal III/2021, rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Bank Neo Commerce tercatat sebesar Rp264 miliar, dari sebelumnya mencatatkan laba Rp4,31 triliun.
Bank Capital Indonesia (BACA)
Bank Capital Indonesia memiliki total aset senilai Rp22,11 triliun pada kuartal III/2021, tumbuh 9,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. DPK yang berhasil dihimpun pada kuartal III/2021 sebesar Rp19,19 triliun.
Laba yang diatribusikan kepada pemilik tercatat sebesar Rp20,95 triliun, turun 65,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.