Bisnis.com, JAKARTA — Hingga kuartal I/2022, tercatat tiga investor asing berencana mengakuisisi perusahaan asuransi lokal. Di satu sisi hal itu menjadi sinyal penguatan industri, tetapi di sisi lain, masih ada tantangan yang siap mengadang.
Sebanyak tiga rencana akuisisi tersebut antara lain bakal diinisiasi oleh Aseana Insurance, Hanwha Life Insurance Indonesia, dan Sea. Pada Maret lalu, Aseana Insurance Pte. Ltd, perusahaan berbasis di Singapura mengumumkan rencana mengakuisisi 62,33 persen saham milik Mapfre Internacional SA di PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA).
Ada pula PT Hanwha Life Insurance Indonesia (Hanwha Life), perusahaan asuransi asal Korea Selatan, berencana mengambil alih 47,69 persen saham PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI). Terbaru, Sea Ltd., induk usaha Shopee dan Garena, dikabarkan tengah mengincar PT Asuransi Mega Pratama untuk masuk ke pasar asuransi Indonesia.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto memandang positif sejumlah rencana akuisisi tersebut dalam rangka meningkatkan permodalan agar dapat lebih berkembang di tengah ketatnya persaingan bisnis.
Dia mengakui bahwa persaingan bisnis asuransi umum saat ini sudah ketat sehingga membutuhkan modal tambahan untuk bisa lebih berinovasi dan mengembangkan ceruk bisnis. Menurutnya merger dan akusisi bisa menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan permodalan.