Bisnis.com, JAKARTA – Transaksi keuangan digital terus melesat seiring meningkatnya penerimaan dan preferensi masyarakat dalam mengakselerasi layanan digital banking. Namun, pada saat bersamaan, tingkat keamanan siber masih menjadi pekerjaan rumah bagi perbankan.
Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 50,3 persen secara year-on-year (yoy) atau mencapai Rp34,3 triliun per April 2022. Sementara itu, nilai transaksi digital banking meningkat 71,4 persen yoy menjadi Rp5.338,4 triliun.
Bank sentral bahkan memproyeksikan nilai transaksi digital perbankan sepanjang tahun ini akan meningkat 26,72 persen yoy hingga mencapai Rp51.729 triliun.
Potensi perkembangan digital banking tersebut juga tengah dibidik oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lewat aplikasi super besutannya, Livin’ by Mandiri, perseroan berencana semakin gencar masuk ke ekosistem digital.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi, mengatakan bahwa perseroan konsisten menyematkan fitur tambahan pada Livin’ sebagai strategi utama dalam mengembangkan bisnisnya tahun ini.
Dia menuturkan dalam satu bulan terakhir, emiten bank berkode saham BMRI ini telah menyematkan dua fitur anyar ke dalam aplikasi tersebut. Dua fitur itu adalah Livin’ Investasi dan fitur yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi wisata hingga belanja.