Bisnis.com, JAKARTA - “Tak, Tak, Tak!!,” suara langkah kaki Permana terdengar cepat di Lobby Wisma Bisnis Indonesia. Mobil sedan hitam sudah lama menunggu.
Baru menyentuh gagang pintu, lelaki bertubuh tinggi putih itu, membalikkan badan. Tersentak oleh sebuah pertanyaan soal digitalisasi di perbankan syariah.
“Digital merupakan kesempatan bagi bank-bank kecil dan menengah, termasuk syariah, untuk berakselerasi sejajar dengan bank-bank besar,” jelas Achmad Kusna Permana, Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., pada awal 2022.
Menurut pria kelahiran 13 Juni 1965 itu, dengan adanya digital, persaingan antarbank tidak lagi mengacu pada persaingan jumlah kantor cabang.
Digital membuat bank syariah mampu menjangkau lebih banyak calon nasabah baru dan nasabah eksisting tanpa harus menghadirkan kantor fisik. Hal ini mendorong efisiensi di perbankan, sekaligus inklusi keuangan.
Secara teori, pemahaman tersebut benar adanya dan telah disampaikan Brett King dalam bukunya Bank 4.0. King menceritakan bagaimana digital mendorong inklusi keuangan di Bangladesh dan Kenya dengan signifikan.